
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima audiensi pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) di Kompleks Kepatihan, Jumat (18/7).
Pertemuan ini membahas persiapan konferensi internasional Asia Oceania Neurorehabilitation Conference (AONRC) 2025 yang akan digelar di Yogyakarta, 3–7 September 2025 mendatang.
Konferensi ini diperkirakan dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari sekitar 25 negara anggota Asia Oceania Society of Neurorehabilitation (AOSNR). Acara ini menjadi salah satu forum ilmiah terbesar di bidang rehabilitasi saraf (neurorehabilitasi) yang pernah diadakan di Indonesia.
Ketua Umum PERDOSRI, dr. Rumaisah Hasan, mengatakan pihaknya meminta dukungan Pemerintah Daerah DIY dalam penyelenggaraan konferensi yang berskala internasional ini.
“Kami datang untuk bersilaturahmi sekaligus memohon restu dan arahan Ngarsa Dalem karena perhelatan ini akan menempatkan Jogja dalam sorotan dunia rehabilitasi kedokteran,” ujar Rumaisah, Jumat (18/7).

Menurut PERDOSRI, pemilihan Yogyakarta didasarkan pada kesiapan infrastruktur serta nilai budaya dan sosial kota ini. Panitia ingin menunjukkan bahwa Yogyakarta mampu menjadi tuan rumah kegiatan ilmiah internasional, tidak hanya sebagai destinasi wisata.
Dalam audiensi, Sultan HB X menyampaikan sejumlah arahan, termasuk pentingnya memperkuat aspek budaya lokal dan peran masyarakat dalam menyambut tamu dari berbagai negara. Konferensi ini juga dinilai bisa menjadi ruang untuk memperluas jejaring dan kolaborasi internasional di bidang medis.
“Ngarsa Dalem menekankan pentingnya menjadikan momentum ini sebagai ajang promosi citra Yogyakarta yang inklusif, edukatif, dan terbuka terhadap dunia,” kata Rumaisah.
PERDOSRI berharap AONRC 2025 tidak hanya memperbarui pengetahuan tenaga medis dalam bidang rehabilitasi saraf, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama internasional di sektor kesehatan.