haura Insiyah
Guru Menulis | 2025-09-07 12:12:36

Oleh: Nenoh Nurhasanah
Berbagai upaya menguasai Gaza oleh zionis Israel sampai saat ini masih saja terus berlangsung. Dari mulai serangan fisik dengan senjata kepada penduduk sipil, anak-anak, memblokade bantuan, melaparkan masal penduduk, melakukan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan, bahkan pada hari Minggu, 10 Agustus 2025, mereka menyerang lima orang jurnalis Al-Jazeera yang meliput berita di Gaza (www.kompas.com 12/8/2025).
Zionis Israel tak bergeming padahal banyak pihak yang mengutuk hal tersebut, mulai dari PBB, aliansi tokoh nasional dan internasional juga berbagai media internasional. Rakyat Israel sendiripun banyak yang telah menyeru untuk mengakhiri serangan ini. Alih-alih berniat menghentikan serangan, justru muncul narasi untuk merelokasi penduduk Gaza ini. Narasi yang seolah-olah akan mengakhiri penderitaan, padahal justru mengokohkan kejahatan zionis. Jika Gaza dikosongkan, tentulah mudah baginya untuk mengambil alih wilayah itu, sungguh taktik yang licik.
Sesungguhnya pembunuhan terhadap jurnalis ini merupakan upaya zionis untuk menutup pemberitaan tentang genosida di Gaza. Mereka ingin dunia semakin menutup mata, sunyi senyap dan melupakan kejahatan perang ini. Hakikat penyerangan ini bukan hanya menghilangkan nyawa segelintir jurnalis saja, namun salah satu upaya memadamkan semangat perjuangan rakyat Gaza. Mereka semakin brutal serta tak peduli dengan seruan dan hukum apapun. Hal ini menunjukkan zionis telah frustasi atas ketidakmampuannya mengalahkan perjuangan rakyat Gaza dengan kesatria.
Penderitaan Gaza ini semakin nyata akibat diamnya para penguasa muslim yang tak segera mengirimkan bantuan militer. Jangankan mengirimkan bantuan militer, membuka pintu perbatasan saja mereka tak berani. Negeri-negeri muslim terlalu egois karena merasakan ketenangan diwilayahnya, terlena dengan kenikmatan dunia dan hedonisme, sehingga merasa tak perlu terlibat membela saudara muslim di belahan wilayah lain.
Satu hal yang harus kita fahami, bahwa penyerangan terhadap jurnalis ini tak akan mampu memadamkan api perjuangan di Gaza. Karena penduduk Gaza sangat yakin akan kemuliaan yang Allah janjikan bagi para penjaga tanah yang diberkahi ini. Kita sebagai muslim harus tetap mengobarkan semangat perjuangan Gaza dengan membangun kesadaran umat, bahwa tanah Gaza adalah tanah kaum muslimin yang harus dibebaskan seutuhnya. Pembebasan yang hanya dapat diraih dengan solusi tegaknya Islam di seluruh alam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.