Demo menolak kenaikan PBB-P2 di kantor Bupati Bone, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (19/8), berakhir ricuh pada malam ini. Polisi menangkap sejumlah orang yang diduga provokator.
Kapolres Bone AKBP Sugeng mengatakan, demo ricuh karena disusupi kelompok Anarko.
“Disusupi Anarko. Ini yang memicu bentrok,” kata Sugeng kepada wartawan di lokasi.
Ia mengatakan, telah berkoordinasi dengan koordinator lapangan (Korlap) aksi menolak kenaikan PBB-P2. Dari keterangan Korlap, lanjut Sugeng, mereka telah pulang. Sudah berada di rumah masing-masing.
Karena itu, Sugeng menilai massa yang bertahan dan melakukan pelemparan terhadap petugas merupakan provokator.
“Korlap sudah ada di rumahnya masing-masing. Jadi mereka ini kelompok Anarko,” jelas dia.
Sugeng mengatakan, sejumlah orang ditangkap imbas demo ricu. Tetapi, ia tidak menyebut berapa jumlahnya.
Sugeng menegaskan, mereka diduga dari kelompok Anarko. Sebab, massa bukan warga Kabupaten Bone.
“Sudah ada yang diamankan. Bukan warga Bone. Jadi, analisa kami mereka merupakan kelompok Anarko,” tegasnya.
Hingga saat ini, situasi di lokasi masih mencekam. Sejumlah massa aksi berada di beberapa titik. Begitu juga polisi, masih terus berupaya melakukan upaya persuasif agar massa meninggalkan lokasi.