
Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat tengah menjajaki kemitraan investasi strategis melalui dua lembaga pembiayaan nasional masing-masing negara, yakni Danantara dan DFC (US International Development Finance Corporation).
Pembahasan kerja sama ini menjadi bagian dari paket kesepakatan dagang yang lebih luas antara kedua negara, yang mencakup penurunan tarif, pembelian produk ekspor, dan masuknya investasi dari AS ke berbagai sektor prioritas di Indonesia.
Salah satu pejabat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan negosiasi dengan DFC telah berlangsung beberapa kali. Ia menyebut CEO Danantara, Rosan Roeslani, telah melakukan serangkaian pertemuan dan diskusi dengan pihak AS.
“Memang sudah, Pak Rosan sudah beberapa kali rapat dengan DFC,” kata dia kepada wartawan, Jumat (18/7).
Menurutnya, investasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia tidak datang ke meja negosiasi sebagai pihak lemah yang hanya meminta pengurangan tarif. Sebaliknya, Indonesia justru menawarkan rencana investasi yang konkret dan menarik minat AS.
“Karena memang konkret. Kita bukan hanya ini (meminta menurunkan tarif), kita memang juga punya uang. Kita punya rencana investasi,” ujar dia.
Pejabat itu pun menepis anggapan bahwa Indonesia harus “membayar” untuk mendapatkan tarif rendah dari AS. Menurutnya, tidak ada dana yang harus dikeluarkan pemerintah, melainkan seluruhnya disusun dalam kerangka kerjasama dagang yang saling menguntungkan.
“Teman-teman kalau pertanyakan, wah, kesannya kan kita sekadar ingin jadi 19 persen (minta turun tarif dari 32 persen) aja harus keluar duit juga. Enggak ada. Itu kesepakatan dagang semuanya,” jelasnya.
Ia menyebut, pilar utama kesepakatan RI–AS terdiri atas tiga hal yakni tarif, pembelian produk, dan investasi. Ketiga aspek ini akan dituangkan dalam dokumen resmi bersama yang kini tengah difinalisasi.
“Kerja sama kayak apa? Saya belum berani sampaikan. Karena Pak Rosan udah ketemu beberapa kalilah, Zoom dengan mereka dan sebagainya. Cukup besar (nilainya). Sehingga Amerika cukup puas,” kata dia.