Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring Dasarian I Agustus 2025 (indeks bulan Juli), kondisi IOD dan ENSO diprediksi Netral sepanjang peripde semester kedua tahun 2025. Kedua indeks itu memengaruhi kondisi iklim dan cuaca di Indonesia.
Disebutkan, dari hasil analisis perkembangan musim kemarau Dasarian I Agustus 2025, sebanyak 57% atau 400 ZOM wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.
Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian besar Aceh dan Sumatra Utara, Sumatra Barat, sebagian Bengkulu, Riau, sebagian Kep. Riau, sebagian besar Jambi dan Sumatra Selatan, sebagian Lampung, Bangka Belitung, sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, DI Yogyakarta, sebagian besar Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Sulawesi Selatan, Sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian kecil Sulawesi Utara, sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Barat, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian kecil Papua Barat, dan sebagian Papua.
Demikian mengutip Analisis Dinamika Atmosfer-Laut; Analisis & Prediksi Curah Hujan September 2025 - Februari 2026 yang dirilis 13 Agustsu 2025. BMKG memperingatkan potensi curah hujan tinggi diprediksi bisa terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Di wilayah lain, ada ancaman kekeringan meteorologis.
"Sebagian besar wilayah Indonesia terpantau mengalami hari tanpa hujan (HTH) kategori sangat pendek hingga ekstrem panjang," tulis BMKG, dikutip Rabu (13/8/2025).
"Hari Tanpa Hujan terpanjang dilaporkan teramati di Pos Olafuliha, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan durasi 94 hari," tambah BMKG.
Peringatan Dini BMKG
Awas Kekeringan
BMKG mengeluarkan Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis berlaku untuk Dasarian II Agustus 2025 pada klasifikasi:
- Waspada (Kuning)
Beberappa Kabupaten/kota di Provinsi Bali, Di
Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan
- Siaga (Oranye)
Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, NTB, dan NTT
- Awas (Merah)
Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, NTB, dan NTT.
Foto: Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis berlaku Dasarian II 2025, sumber: Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Agustus 2025, 13 Agustus 20245. (Dok. BMKG)
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis berlaku Dasarian II 2025, sumber: Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Agustus 2025, 13 Agustus 20245. (Dok. BMKG)
Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi
Di saat bersamaan, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini curah hujan tinggi, berlaku untuk Dasarian II Agustus 2025.
Klasifikasi peringatan dini curah hujan tinggi hasil pemutakhiran tanggal 10 Agustus 2025 itu adalah:
- Waspada (Kuning)
- Beberapa kabupaten/kota di Provinsi
Banten, Bengkulu, Jawa Barat, Maluku, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, dan Sumtera
Selatan
- Siaga (Oranye)
- Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, Maluku, Papua, dan Papua Barat
- Awas (Merah)
- Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat.
Foto: Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi berlaku Dasarian II 2025, sumber: Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Agustus 2025, 13 Agustus 20245. (Dok. BMKG)
Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi berlaku Dasarian II 2025, sumber: Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Agustus 2025, 13 Agustus 20245. (Dok. BMKG)
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article La Nina Berakhir, BMKG Jelaskan Kapan Musim Kemarau Tahun 2025 Dimulai