Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sukses menggelar Convention Top Agent Awards (TAA) ke-38 pada Kamis, (14/8) di Marriot Hotel, Yogyakarta.
Acara ini mempertemukan ratusan tenaga pemasar berprestasi, pimpinan perusahaan anggota, regulator, dan pemangku kepentingan industri dengan tujuan memperkuat profesionalisme agen asuransi jiwa di tengah tantangan digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, menegaskan peran sentral agen dalam mendistribusikan produk asuransi jiwa.
“Kanal keagenan telah menjadi pilar utama distribusi asuransi jiwa di Indonesia. Di era transformasi digital, agen tidak hanya dituntut menguasai penjualan, tetapi juga memberikan edukasi, membangun kepercayaan, dan menjadi konsultan keuangan bagi masyarakat,” ujar Ogi.
OJK pun ikut mendorong seluruh pelaku industri untuk memastikan tenaga pemasar memiliki kompetensi, integritas, dan relevansi dengan perkembangan zaman.
Dalam kesempatan itu, Ogi juga menyaksikan peluncuran implementasi QR Code pada Surat Tanda Terdaftar (STTD) agen asuransi yang diterbitkan melalui Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT) OJK.
Inovasi ini akan memudahkan calon pemegang polis memverifikasi status agen asuransi terdaftar. Nantinya, setiap perusahaan asuransi diwajibkan mencantumkan QR Code STTD pada kartu identitas maupun kartu nama agen, sehingga transparansi dan akuntabilitas profesi semakin terjamin.
AAJI Luncurkan Microsite Asuransi Jiwa
Bersamaan dengan Convention Top Agent Awards (TAA) ke-38 ini, AAJI juga memperkenalkan microsite Asuransi Jiwa, platform pembelajaran digital yang dirancang untuk memperkuat literasi dan profesionalisme tenaga pemasar di seluruh Indonesia.
Microsite ini menyediakan materi pelatihan yang mudah diakses, fleksibel, dan berkelanjutan. Sehingga, setiap agen dapat terus meningkatkan kompetensi di setiap waktu dan tempat.
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menegaskan bahwa konsistensi AAJI dalam menyelenggarakan TAA selama hampir empat dekade merupakan wujud nyata komitmen terhadap pengembangan tenaga pemasar.
“Agen asuransi jiwa telah berevolusi menjadi konsultan keuangan yang kredibel, berperan penting dalam memperluas proteksi dan meningkatkan literasi keuangan. Profesionalisme bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” jelas Budi.
“Melalui pelatihan berkelanjutan, platform digital seperti Microsite Asuransi Jiwa, dan rencana pembangunan Center of Excellence, kami ingin memastikan lahirnya agen-agen baru yang berprestasi dan berintegritas,” tambahnya.