
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) hari ini, Rabu (9/7).
CDIA merupakan perusahaan ke-17 yang melantai di BEI tahun 2025, yang bergerak dalam bidang investasi infrastruktur, dengan pemegang saham utama PT Chandra Asri Pacific Tbk.
Saat pencatatan perdananya, saham CDIA langsung menyentuh Auto Reject Atas (ARA). Sahamnya melesat 34,74 persen atau sebesar 66 poin dan bertengger pada level Rp 256.
Dalam IPO, emiten milik Prajogo Pangestu tersebut menawarkan penerbitan 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 190 per saham, untuk mendukung ekspansi jangka panjang. Melalui penerbitan tersebut, CDIA menghimpun dana sebesar Rp 2,37 triliun.
Tingkat kepercayaan investor terhadap CDI Group tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dengan total partisipasi 400.126 investor sepanjang masa penawaran. Mulai dari masa penawaran awal pada 19-24 Juni 2025 hingga masa penawaran umum pada 2 – 7 Juli 2025.

Presiden Direktur CDIA, Fransiskus Ruly Aryawan, mengeklaim, sepanjang ini CDIA merupakan satu-satunya emiten di BEI yang paling banyak dilihat dari oversubscription.
Ruly melihat peluang Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien.
Dia menyebut, kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan Perseroan. Katanya, CDIA bertekad untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.
“Pencatatan saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan investor yang mendukung kesuksesan proses IPO ini,” jelas Ruly saat Pencatatan Perdana Saham, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/7).
Melalui dana yang dihimpun dari IPO ini, CDIA akan memperkuat kapabilitas anak usaha, mempercepat proyek-proyek strategis dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak bagi pertumbuhan industri.
Di antaranya, sekitar Rp 871,76 miliar bakal dialokasikan untuk mendukung ekspansi di sektor logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak usaha yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian kapal serta pembiayaan operasional.
Selain itu, dana sekitar Rp 1,48 triliun akan digunakan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan. Investasi ini mencakup pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene serta sarana pendukung lainnya di kawasan industri strategis.