Builder.ai Bangkrut: Bikin Apps Tanpa Coding, Ternyata Dibuat 700 Engineer India

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. Builder.ai via InstagramStartup Builder.ai pamer layanan mereka di GITEX Global 2024. Foto: Dok. Builder.ai via Instagram

Perusahaan Builder.ai, yang pernah menjadi startup unicorn dengan valuasi mencapai 1,5 miliar dolar AS, mengajukan kebangkrutan di tengah meluasnya tuduhan penipuan dan kesalahan pengembangan aplikasi dari para klien.

Startup yang berbasis di London, Inggris, ini diluncurkan pada 2016 oleh Sachin Dev Duggal. Mereka memposisikan diri sebagai platform berbasis AI untuk mengembangkan aplikasi tanpa coding. Sejumlah investor besar telah mendukung mereka, termasuk Microsoft, DeepCore milik SoftBank, IFC, dan Qatar Investment Authority (QIA).

Builder.ai mempromosikan asisten AI mereka, yang diberi nama Natasha, sebagai alat revolusioner untuk mengotomatiskan pengembangan perangkat lunak tanpa coding, dan dengan upaya manusia yang minimal.

Namun, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg, citra perusahaan Builder.ai mulai runtuh ketika orang dalam dan sejumlah pelapor mengungkapkan bahwa fungsi berbasis AI pada Builder.ai sebagian besar tidak ada.

Di balik layar Builder.ai: 700 engineer India, bukan AI

Alih-alih AI, Builder.ai mengandalkan tenaga kerja manusia sekitar 700 software engineer asal India. Para engineer ini menulis kode secara manual untuk proyek klien, di tengah klaim promosi Builder.ai memiliki mesin AI untuk melakukan otomatisasi pengembangan aplikasi.

 Taidgh Barron/ZUMA via REUTERSIlustrasi logo Builder.ai. Foto: Taidgh Barron/ZUMA via REUTERS

Kedok itu mulai terbongkar setelah pengamat dan orang dalam industri, termasuk Linas Beliūnas dari Zero Hash, secara terbuka menuduh Builder.ai melakukan penipuan. Dalam sebuah posting LinkedIn, Beliūnas menulis: "Ternyata perusahaan itu tidak memiliki AI dan sebaliknya hanyalah sekelompok pengembang India yang berpura-pura menulis kode sebagai AI."

Mantan karyawan Builder.ai, Robert Holdheim, menggugat perusahaan tersebut sebesar 5 juta dolar AS, dengan klaim bahwa ia dipecat setelah melaporkan kekhawatiran atas praktik penipuan. Pengajuan hukum mengungkapkan bahwa Builder.ai telah menyesatkan investor dengan mengeklaim bahwa aplikasi "80% dibuat oleh AI", meskipun teknologi pendukungnya hampir tidak berfungsi.

Mantan karyawan lainnya kemudian mengonfirmasi bahwa perusahaan tersebut “hanya terdiri dari engineer, tidak ada AI”.

Kekhawatiran atas klaim Builder.ai telah beredar selama bertahun-tahun. Pada awal tahun 2019, The Wall Street Journal melaporkan bahwa fungsionalitas AI perusahaan tersebut tampak telah dilebih-lebihkan.

Keraguan ini muncul kembali dengan kuat pada tahun 2024, karena audit internal dan laporan whistleblower mengungkapkan nilai pendapatan yang meningkat tidak wajar dan pelanggaran keuangan.

Rekayasa laporan keuangan

Pendiri sekaligus CEO Builder.ai, Sachin Dev Duggal, kemudian mengundurkan diri dan kini tengah diselidiki di India atas dugaan pencucian uang.

 Manaure Quintero / AFPMantan CEO Builder.ai, Sachin Dev Duggal. Foto: Manaure Quintero / AFP

Pada awal tahun 2025, terjadi perombakan kepemimpinan. Manpreet Ratia menjabat sebagai CEO Builder.ai dalam upaya memulihkan kepercayaan investor. Namun, Ratia menemukan bahwa perusahaan telah membesar-besarkan pendapatan tahun 2024 secara besar-besaran —mengeklaim 220 juta dolar AS, padahal pendapatan sebenarnya sekitar 50 juta dolar AS.

Audit independen turut mengungkap rekayasa keuangan di Builder.ai. Kehancuran perusahaan semakin parah ketika Viola Credit, yang telah memberikan pinjaman sebesar 50 juta dollar AS pada tahun 2023, menyita 37 juta dolar AS dari rekening Builder.ai awal tahun ini, sehingga hanya menyisakan 5 juta dolar AS dana terbatas. Hal ini melumpuhkan kemampuannya untuk beroperasi di berbagai pasar utama termasuk Inggris, AS, Uni Emirat Arab, Singapura, dan India.

Segudang masalah tersebut membuat investor dan pemberi kredit membekukan modal ke Builder.ai. Perusahaan gagal membayar staf, yang menyebabkan hampir 1.000 PHK.

Builder.ai juga dilaporkan berutang 85 juta dolar AS kepada Amazon dan 30 juta dolar AS kepada Microsoft dalam bentuk layanan cloud yang belum dibayar. Penyelidikan federal AS sedang berlangsung, dengan para penyelidik berupaya mengakses data keuangan dan kliennya.

Pengakuan Builder.ai dan pengajuan kebangkrutan

Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan Builder.ai mungkin telah terlibat dalam “konspirasi jahat” dengan perusahaan media sosial VerSe asal India, untuk menggelembungkan angka penjualan. Ini jadi sebuah taktik yang membantu menarik investasi.

CEO Builder.ai, Manpreet Ratia, mengonfirmasi kepada Bloomberg bahwa perusahaan telah memberhentikan seluruh karyawannya dan kini tengah menjalani proses kebangkrutan formal di tempat mereka beroperasi, termasuk di India, Inggris, dan AS.

Dalam pernyataan di LinkedIn, Builder.ai mengakui kekalahannya: "Meskipun tim kami saat ini telah berupaya keras dan menjajaki setiap opsi yang memungkinkan, bisnis ini belum mampu pulih dari tantangan historis dan keputusan masa lalu yang memberikan tekanan signifikan pada posisi keuangannya."

Kejatuhan Builder.ai telah membuat uang milik Qatar Investment Authority menguap begitu saja.

Peristiwa ini juga menyoroti gelembung valuasi startup yang membangun produk dan layanan AI. Pengamat teknologi global, Phil Brunkard dari Info-Tech Research Group, mengatakan kepada media Business Standard, bahwa banyak startup yang “berkembang pesat tanpa teknologi atau tata kelola yang kuat”, hanya memanfaatkan gelombang sensasi yang tak terkendali.

Ini telah menunjukkan tren yang meresahkan dari valuasi yang menggelembung, kurangnya transparansi, dan kemampuan AI yang terlalu dibesar-besarkan.

Apa yang terjadi pada Builder.ai adalah sebuah peringatan bagi siapa saja yang melakukan kebohongan layanan dan rekayasa keuangan. Apa yang dijual sebagai revolusi AI ternyata adalah perusahaan outsourcing software engineer yang disamarkan dengan gimmick AI.

Read Entire Article