BPJS Kesehatan Jelaskan Sistem Rujukan Bertingkat Agar Layanan Tepat Sasaran

1 day ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian besar peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, alur rujukan berjenjang dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ke rumah sakit sering kali dianggap sebagai prosedur yang rumit. Persepsi ini membuat banyak orang merasa terhambat untuk langsung mendapatkan penanganan dari dokter spesialis.

Namun, BPJS Kesehatan menegaskan mekanisme ini bukanlah untuk mempersulit, melainkan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan tepat sasaran, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan medis. Mekanisme ini telah diatur secara rinci dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2024 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perseorangan. Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjelaskan bahwa sistem ini dirancang untuk menciptakan pelayanan yang terstruktur dan terpadu.

Menurut Rizzky, FKTP yang mencakup puskesmas, klinik pratama, atau praktik dokter umum berperan sebagai garda terdepan. Mereka memiliki tugas krusial untuk melakukan pemeriksaan awal, mendiagnosis, dan mengobati penyakit yang dapat ditangani di tingkat dasar.

"FKTP juga bertugas memberikan edukasi dan mendorong promotif maupun preventif. FKTP harus menjadi pihak yang paling mengetahui riwayat kesehatan peserta karena mereka akses layanan kesehatan yang paling dekat dengan jangkauan peserta," ujar Rizzky di Jakarta pada Jumat (1/8/2025).

Rizzky juga menekankan pentingnya peran FKTP dalam menyeleksi kasus. Tanpa filterisasi di tingkat pertama, akan terjadi penumpukan pasien di rumah sakit. Menurut dia, rumah sakit memang memiliki sumber daya yang lebih lengkap. "Tapi kalau semua penyakit harus ditangani di rumah sakit, termasuk penyakit ringan yang sebetulnya bisa dilayani di FKTP, maka bisa terjadi penumpukan pasien," kata dia.

Penumpukan ini pada akhirnya akan membuat tenaga medis di rumah sakit, yang seharusnya fokus pada kasus berat, menjadi tidak bisa bekerja optimal. Pengecualian untuk prosedur rujukan ini hanya berlaku untuk kondisi gawat darurat, di mana pasien bisa langsung dibawa ke rumah sakit tanpa harus melalui FKTP.

Jika kondisi peserta membutuhkan penanganan yang lebih lanjut, barulah dokter di FKTP akan memberikan surat rujukan resmi ke rumah sakit. Proses ini, menurut Rizzky, dilakukan berdasarkan indikasi medis, bukan semata-mata atas permintaan peserta. Rujukan akan diberikan apabila peserta membutuhkan pelayanan spesialistik atau ketika FKTP tidak memiliki fasilitas, peralatan, atau tenaga medis yang memadai.

Rumah sakit sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) juga memiliki klasifikasi berdasarkan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki, yaitu kelas D, C, B, dan A. Rumah sakit kelas D umumnya memiliki layanan dasar dan terbatas, sementara kelas A adalah rujukan tertinggi dengan fasilitas dan tenaga medis terlengkap, termasuk dokter subspesialis. Dia mengatakan penempatan rujukan ke rumah sakit pun tidak dilakukan sembarangan, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan medis peserta JKN, dan kompetensi dari masing-masing rumah sakit.

Jika diperlukan, pasien dapat dirujuk kembali ke rumah sakit tersier untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh dokter subspesialis, yang menunjukkan betapa terstruktur dan terpadunya sistem ini. Tidak hanya rujukan vertikal, Rizzky juga menambahkan adanya mekanisme rujukan horizontal, yaitu antarfasilitas kesehatan dalam tingkatan yang sama.

Contohnya, sebuah rumah sakit dapat merujuk pasien ke rumah sakit lain yang memiliki kompetensi medis tertentu yang tidak dimiliki oleh rumah sakit perujuk. Untuk menunjang hal ini, BPJS Kesehatan telah mengembangkan sistem rujukan yang terintegrasi. "Dalam sistem ini, masing-masing (fasilitas) telah dipetakan dan diprofilkan berdasarkan kemampuan, sarana prasarana, dan jenis layanan yang tersedia," kata Rizzky. Bahkan, sarana pendukung seperti mobil ambulans untuk pengantaran pasien juga dijamin oleh Program JKN jika memang ada indikasi medis.

Read Entire Article