
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyampaikan, pihaknya mengusulkan agar Pancasila menjadi salah satu mata Ujian Nasional.
Masalah ini bakal dikoordinasikan BPIP ke Kemendikdasmen.
“Nah ini kami juga sudah ingin mengusulkan kepada Kemendikdasmen agar Pancasila tetap kembali menjadi salah satu mata ujian nasional,” kata Yudian dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7).
Usulan tersebut disampaikan seiring upaya BPIP untuk memperkuat penanaman nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar. Yudian menyebut, pendekatan digital juga penting dilakukan agar lebih menjangkau generasi muda.
“Kita hari ini menghadapi miskomunikasi, atau terputuslah maksud saya dari komunikasi kita dengan anak-anak sekarang yang pada umumnya adalah digital native,” ujar Yudian.

Buku Ajar Pancasila Telah Diterbitkan dan Disalurkan
Yudian menjelaskan, BPIP telah menyusun dan menerbitkan 24 buku teks utama pendidikan Pancasila, yang diperuntukkan bagi peserta didik dan guru di semua jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMA.
“Buku teks utama pendidikan Pancasila itu untuk PAUD, TK, SD, SLTP, SLTA. 12 untuk guru, 12 untuk siswa,” kata Yudian.
Ia menambahkan, buku tersebut telah ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa kepemimpinan Nadiem Makarim.
Dalam pendistribusiannya, BPIP memastikan tidak memihak penerbit tertentu dan menetapkan batas harga tertinggi. Selain itu, versi digital dari buku juga tersedia untuk masyarakat luas.
“Kami dari BPIP mengambil sikap bahwa kita tidak akan merekomendasikan penerbit apa pun. Jadi kami netral. Dan kami memberi batasan maksimal harga buku itu ada harga maksimal. Harga eceran tertinggi. Jadi kita kasih batas di situ. Nah yang ketiga kita menyediakan barang itu secara online, digital,” jelas Yudian.
BPIP juga menjadwalkan kegiatan sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila ke sejumlah wilayah, termasuk Padang, Jayapura, Merauke, dan Maluku pada akhir tahun ini.
“Kami juga akan mengagendakan di bulan November itu akan ke Merauke sama ke Jayapura untuk sosialisasi, buku teks utama. Dan ke Maluku ya, Maluku tanggal 23,” tandasnya.