Perwakilan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Agus Setiawan, menyentil pimpinan DPR RI mengenai kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang naik.
Ia mempertanyakan mengapa para anggota DPR RI seolah tidak memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat dan malah asyik berjoget saat momen Sidang Tahunan DPR RI, Selasa (3/9).
“Di tengah masyarakat rentan menderita, di-PHK, ekonomi lesu, daya beli masyarakat menurun, kok bisa ada wakil rakyat yang justru kabarnya tunjangannya dinaikkan. Dan ketika ada kabar tersebut terjadi simbolisasi joget-joget dan kemudian membuat hati kami sedih, Bapak-bapak sekalian,” kata Agus saat dialog bersama tiga Wakil Ketua DPR, yakni Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Saan Mustopa, Selasa (3/9).
Agus kemudian menyindir DPR seolah-olah hanya membutuhkan masyarakat saat pemilu saja, tetapi melupakan hak-hak rakyat ketika sudah duduk di kursi kekuasaan.
“Kami seakan-akan dimanfaatkan di setiap momen pemilunya saja dengan berbagai janjinya. Tetapi ketika sudah duduk di kursi yang enak ini, Bapak-bapak, Ibu sekalian, seakan-akan melupakan kami sebagai bagian dari rakyat yang seharusnya diperhatikan di setiap pertemuan rapatnya,” kata Agus.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memastikan tunjangan-tunjangan DPR akan dievaluasi. Khusus untuk tunjangan perumahan, sudah dihentikan sejak Agustus.
"Kami berkoordinasi dengan seluruh pimpinan DPR beberapa waktu terakhir ini dan kami sampaikan beberapa hal yang sudah dan akan kami lakukan. Pertama evaluasi menyeluruh tunjangan anggota dewan dan khusus untuk tunjangan perumahan dihentikan terhitung 31 Agustus 2025," kata Dasco.