Karena badan kendaraan truk yang besar, itu membuat mereka memakan badan jalan, sehingga beberapa kendaraan lain harus memelankan laju yang mengakibatkan kondisi jalan alami kondisi padat merayap.
Kondisi ini mengakibatkan banyak warga terutama pengguna jalan merasa kesal. Pasalnya, kondisi ini terus berulang terjadi hingga membuat warga bingung, mengapa antrean solar di SPBU selalu terjadi hampir setiap hari.
Warga mengaku antrean isi solar sudah di luar nalar, karena secara logika tidak ada kendaraan yang setiap hari harus mengisi BBM secara penuh, mengingat konsumsi kendaraan tersebut hanya berada di dalam kota.
"Coba cek saja, yang antre di SPBU itu pasti truk yang sama setiap hari. Logikanya, bagaimana bisa satu kendaraan menghabiskan BBM satu tangki full dalam sehari dengan posisi kendaraan ada di dalam kota. Tapi yang bikin kesal, itu bikin jalan jadi macet," kata Sandra, salah satu warga asal Mapanget.
Sementara itu, pantauan di beberapa SPBU yang tersedia solar, antrean kendaraan truk tampak sangat panjang. Bahkan, di area Mapanget misalnya, dari tiga SPBU yang dilewat, antrean truk begitu panjang.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, dalam keterangannya, memastikan bahwa stok dan penyaluran Biosolar di wilayah Sulawesi Utara dalam kondisi aman dan terkendali.
“Penyaluran Biosolar di Kota Manado justru mengalami peningkatan. Rata-rata harian realisasi pada bulan Juli dan Agustus naik sebesar 11 persen dibandingkan rata-rata harian pada triwulan II (Maret–Mei). Bahkan, realisasi Agustus meningkat 4 persen dibandingkan bulan Juli,” kata T. Muhammad Rum, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.