Bagaimana Status Manusia yang Meninggal Sebelum Maksiat?

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada manusia yang tahu kapan ajal menjemputnya. Maka sudah sepatutnya setiap Muslim mengisi detik demi detik kehidupan dengan berbagai amal shaleh. Dengan istiqamah berbuat amal shaleh, lalu ketika ajal datang menjemputnya, maka ia meninggal dalam keadaan yang baik.

Namun, bagaimana jika seseorang meninggal ketika hendak menuju kemaksiatan? Orang yang demikian ini menandakan bahwa ia telah memiliki niat untuk melakukan maksiat tersebut, dan meninggal dalam ketidaktaatan.

Diriwayatkan dari Nufail bin Al Harits Al-Tsaqofi RA, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika dua orang Muslim bertemu dengan membawa pedang (saling bunuh-membunuh), maka orang yang membunuh dan yang dibunuh itu masuk neraka."

Lalu Nufail berkata, "Wahai Rasulullah, yang membunuh (pantas masuk neraka), namun bagaimana dengan yang dibunuh (mengapa masuk neraka juga)?" Nabi Muhammad SAW bersabda, "Karena ia juga ingin membunuh temannya." (HR Bukhari dan Muslim)

Ibnu Hajar al-Asqolani, dalam kitab syarah Shahih Bukhari Fath al-Baari, menjelaskan, hadits tersebut menunjukkan bahwa orang yang dibunuh itu akan dihukum sesuai dengan kadar kepantasannya dan tidak dikenakan hukuman pembunuhan.

Siapa yang telah memiliki keinginan untuk melakukan dosa, maka akan dicatat sebagai perbuatan buruk. Dan jika dia sampai melakukannya, maka dosa selanjutnya akan pula dicatat.

Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS An-Nur ayat 19)

Sementara itu, Ibn al-Jawzi menjelaskan, jika seseorang dalam hatinya punya pikiran untuk melakukan maksiat (Al-Hamm), maka tidak dimintai pertanggungjawaban. Namun ketika yang bersangkutan sudah memiliki tekad atau telah membuat keputusan dalam hatinya (Al-'Azm) untuk melakukan suatu keburukan, maka itu termasuk perbuatan hati.

Secara bahasa, Al-Hamm berarti keinginan atau maksud, dan tingkatannya belum sampai menetapkan. Sedangkan Al-'Azm berarti sudah bertekad, sudah menetapkan, sudah memutuskan, atau sudah merencanakan.

Lebih lanjut, Ibnul Jawzi menjelaskan perbedaan antara al-Hamm dan al-'Azm, dengan mengibaratkan perbedaan tersebut dengan orang yang melaksanakan sholat. Jika seseorang dalam sholatnya terlintas pikiran untuk menghentikan sholat tersebut, maka sholat itu tidak terhenti. Namun bila ia sudah menetapkan atau sudah memutuskan dalam hatinya untuk menghentikannya, maka sholat itu batal.

Sumber:

Islam Online

sumber : Dok Republika

Read Entire Article