Anggota DPR Soroti Kriminalitas di Kalangan Muda: Bisa Berujung Terorisme

Anggota Komisi XIII DPR F-Gerindra Yan Permenas Mandenas. Foto: Dok. Pribadi

Anggota Komisi XIII DPR dari Fraksi Gerindra, Yan Parmenas Mandenas, menyoroti ancaman ekonomi yang berkembang menjadi kriminalitas, terutama di kalangan generasi muda.

Ia menilai fenomena ini berpotensi menjadi pintu masuk menuju aksi terorisme apabila tidak ditangani secara serius oleh pemerintah, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Ancaman kita saat ini, yang terbesar ke depan, yang kita hadapi adalah ancaman ekonomi. Nah, ancaman ekonomi ini sekarang sudah berkembang dengan tingkat kriminalitas yang hampir terjadi di seluruh kalangan generasi muda,” kata Yan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono dan jajarannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7).

Suasana rapat Komisi XIII DPR RI bersama BNPT di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan

Yan menilai peningkatan tindak kriminal di kelompok usia muda merupakan gejala serius.

“Nah, generasi muda hari ini kalau kita mengunjungi lapas-lapas dihuni oleh mayoritas penghuni anak muda dengan kasus-kasus kriminal,” lanjutnya.

Menurutnya, jika kriminalitas tersebut tidak segera ditangani, maka bisa berkembang menjadi ancaman yang lebih besar, termasuk terorisme.

“Dari kasus kriminal ini kan mengarah kepada ancaman-ancaman yang lebih besar, ketika tidak diurusi, maka teror yang lebih besar akan dilakukan. Nah, bagian daripada ancaman ekonomi,” ujarnya.

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris menuju ke pesawat udara di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO

Ia pun menekankan pentingnya peran BNPT dalam mengidentifikasi secara terus-menerus simpul-simpul radikalisasi dan peningkatan kriminal di daerah, termasuk menyasar pelajar dan remaja sebagai kelompok rentan.

“Entah itu dari ancaman teror kemudian berubah lagi ke motif-motif lain, tapi sasarannya adalah bagaimana merekrut masyarakat di daerah setempat, tapi juga sasarannya adalah anak-anak sekolah, SMA, SMP. Karena ini usia yang sangat mudah untuk didoktrin,” kata Yan.

Ia berharap, strategi dan kebijakan BNPT pada tahun-tahun mendatang dapat menyentuh langsung akar masalah sosial, termasuk pencegahan radikalisme sejak dini melalui kerja sama lintas sektor.

“Mudah-mudahan saja di tahun 2026, strategi dan kebijakan daripada BNPT sendiri dalam menata arah dan tujuan serta target daripada BNPT sendiri untuk bagaimana bisa merealisasikan program-program yang akan bersinergi dengan pemerintah,” tutupnya.