Agar Perjalanan Pulang Lancar, Jemaah Haji Jangan Bawa Zamzam-Sajam dalam Koper

Kasi Media Center Haji Daker Makkah, Dodo Murtado. Foto: Dok. MCH 2025

Menjelang pemulangan ke Indonesia, jemaah haji diimbau untuk memperhatikan barang bawaannya di dalam koper. Barang-barang yang tidak sesuai ketentuan bisa menghambat perjalanan jemaah haji, khususnya saat di bandara.

"Ada ketentuan barang bawaan agar proses pemulangan berjalan dengan lancar," kata Kasi Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Dodo Murtado, Rabu (11/6).

Dodo mengungkapkan koper yang dibawa oleh jemaah hanya dua jenis, yaitu koper besar dengan berat maksimal 32 kg dan koper kabin dengan berat maksimal 7 kg.

"Hanya dua koper ini yang boleh dilakukan bawa ke pesawat oleh jemaah. Koper besar dimasukkan ke bagasi, sedangkan koper kecil atau kabin dimasukkan ke dalam pesawat," ujar Dodo.

Dodo mengatakan koper besar akan ditimbang di lobi hotel pada dua hari sebelum jadwal penerbangan ke Tanah Air. “Jadi jemaah dimohon untuk hadir di lobi hotel dan mengumpulkan koper dua jam sebelum penimbangan dimulai," pesan Dodo.

Koper Jemaah Wafat Diangkut ke Indonesia

Sementara itu, barang bawaan jemaah yang wafat di Tanah Suci dipastikan akan sampai kepada keluarga di Tanah Air. Pengiriman Koper jemaah wafat ini akan menjadi tanggung jawab petugas kloter.

Dodo mengatakan, koper besar akan diangkut sesuai kloter awal keberangkatan, disertai Surat Keterangan dari Daker PPIH.

"Sementara itu, koper kabin akan dibawa bersama penumpang lain di pesawat," jelas Dodo.

Dodo menyebutkan beberapa barang yang tidak boleh dibawa jemaah dalam koper besar, yaitu:

• Air zamzam, dalam bentuk dan kemasan apa pun.

• Barang yang mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam (sajam), atau mainan dengan baterai.

• Power bank atau mainan dengan baterai berkapasitas lebih dari 20.000 mAh.

• Uang tunai senilai Rp 100 juta atau lebih, atau setara 25.000 riyal atau lebih.

• Produk hewani dan makanan berbau tajam

• Tanaman hidup dan hasilnya.