Ada yang Coba Menyamar Jadi Menlu AS Pakai AI, Kirim Pesan ke Tiga Menlu Lain

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio. Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP

Kemlu AS memperingatkan para diplomatnya atas upaya penyamaran yang dilakukan seseorang mengaku sebagai Menlu Marco Rubio dan juga pejabat lain. Penyamaran tersebut memakai AI.

Atas upaya penyamaran tersebut Kemlu AS bertindak. Surat peringatan waspada upaya penipuan dikirim Kemlu AS ke kedutaan dan konsulat Negeri Paman Sam di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan The Washington Post, kabel diplomatik yang dikirim Kemlu AS mengungkapkan seseorang yang menyamar sebagai Rubio berusaha menghubungi setidaknya 3 menteri luar negeri, seorang senator, dan seorang gubernur.

Penerima pesan penipuan yang dikirim melalui teks, Signal, dan pesan suara tidak diidentifikasi dalam kabel tersebut.

"Kementerian Luar Negeri mengetahui insiden ini dan sedang memantau dan menangani masalah tersebut," kata juru bicara Kemlu AS, Tammy Bruce, dikutip dari Associated Press, Rabu (9/7).

"Kementerian menganggap serius tanggung jawab ini untuk melindungi informasi dan terus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan postur keamanan siber kementerian, untuk mencegah insiden serupa di masa depan," lanjutnya.

Bruce menolak berkomentar lebih lanjut terkait penyamaran tersebut dengan alasan masalah keamanan dan penyelidikan yang sedang berjalan. Siapa di balik upaya penyamaran itu masih samar.

Meski tindakan penyamaran itu gagal, pejabat Kemlu AS menilai perlu untuk memberi tahu semua pegawai dan pemerintah luar negeri, karena upaya pihak yang mereka sebut aktor asing untuk membahayakan keamanan informasi meningkat.

Ini bukan pertama kalinya ada yang menyamar jadi Rubio. Pada musim semi tahun ini, seseorang membuat video palsu yang menunjukkan Rubio mengatakan ingin memutus akses Ukraina ke layanan internet Starlink milik Elon Musk. Pemerintah Ukraina kemudian membantah klaim palsu itu.

Ini juga bukan pertama kalinya pejabat tingkat tinggi pemerintahan Trump jadi target seorang peniru. Pada Mei lalu, seseorang yang juga memakai AI menyamar menjadi kepala staf kepresidenan Susie Wiles.