Liputan6.com, Jakarta - Nama Iwan Fals sudah lama dikenal sebagai salah satu maestro musik Tanah Air. Dedikasinya dalam industri musik yang telah berjalan lebih dari empat dekade membuatnya jadi figur tak tergantikan. Karyanya yang mampu menggubah lirik dan musik menjadi cermin suara hati publik dinilai sebagai sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.
Hal tersebut dibuktikan dengan penghargaan Achmad Bakrie XXI tahun 2025 yang baru saja diterima Iwan Fals dalam kategori Seni dan Budaya.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas sumbangsihnya yang tak henti memotret realitas sosial masyarakat melalui karya-karyanya yang monumental. Lagu-lagu seperti "Bento," "Wakil Rakyat," dan "Oemar Bakrie" menjadi bukti nyata bagaimana lirik mampu menginspirasi lintas generasi, dari masa ke masa.
"Para penerima tahun ini membuktikan bahwa ilmu, seni, dan perjuangan sosial yang dilakukan dengan integritas serta ketulusan tetap relevan dalam membangun masa depan bangsa," ujar Sofia, selaku Ketua Dewan Juri dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Musisi kawakan Iwan Fals bernyanyi dan berjoget bersama JKT48 menarik perhatian
Proses Seleksi dan Nama-nama Pemenang
Penghargaan Achmad Bakrie XXI tahun 2025 memberi apresiasi tinggi kepada para tokoh yang dianggap memiliki kontribusi signifikan terhadap kemajuan bangsa. Proses seleksi dilakukan secara cermat oleh dewan juri yang terdiri para ahli dan tokoh terkemuka di berbagai bidang.
Dewan juri tahun ini berisi nama-nama yang kredibel, antara lain Prof. Sofia W. Alisjahbana, aktris senior Jajang C. Noer, Prof. Panut Mulyono, Laksana Tri Handoko, Nong Darol Mahmada, Prof. Fasli Jalal, M. Tri Andika, dan Yose Rizal Damuri.
Menurut Aninditha Anestya Bakrie, Ketua Umum Panitia Pelaksana Penyelenggara, "Para penerima tahun ini dipilih dewan juri yang terdiri tokoh-tokoh dengan latar belakang keilmuan, pengalaman, dan kepakaran yang beragam dari akademisi, ilmuwan, seniman, hingga praktisi kebijakan publik."
Tanggapan Iwan Fals dan Peran Karyanya
Iwan Fals menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan yang ia terima. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas perjuangan dan dedikasinya selama ini dalam industri musik. Tanggapan positif ini juga menunjukkan kerendahan hati seorang seniman legendaris.
"Alhamdulillah senang dan bangga jadi salah satu penerima award ini, semoga semakin memacu saya untuk terus berkarya lebih baik lagi,” ungkapnya. Pernyataan ini menunjukkan semangatnya yang tidak pernah padam untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa.
Karya-karya Iwan Fals memang dikenal kuat dalam merefleksikan kondisi sosial dan politik. Melalui lirik yang tajam namun puitis, ia berhasil menyuarakan kegelisahan rakyat dan kritik terhadap berbagai isu. Lagu-lagunya bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga alat perjuangan sosial yang mampu membangkitkan kesadaran masyarakat.
Warisan yang Menginspirasi Musisi Muda
Sebagai penyanyi, penulis lagu, dan musisi, Iwan Fals telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan. Lirik-lirik lagunya yang kritis terhadap sosial dan politik menjadi ciri khas, membedakannya dari musisi lain di eranya.
Hal ini membuat banyak musisi muda menjadikan Iwan Fals sebagai panutan. Pengaruh Iwan Fals terhadap industri musik Indonesia sangat besar. Ia tidak hanya menciptakan lagu-lagu populer, tapi juga membangun sebuah warisan yang menginspirasi banyak musisi untuk berani bersuara.
Lagu-lagunya seperti "Pesawat Tempurku" dan "Bento" telah menjadi ikon yang tetap relevan hingga saat ini. Penghargaan Achmad Bakrie ini mempertegas posisi Iwan Fals bukan hanya sebagai musisi legendaris, tapi juga sosok yang terus menginspirasi dan memberi dampak positif.
Penghargaan ini menjadi pengingat bagi generasi penerus bahwa karya seni yang tulus dan berintegritas memiliki kekuatan untuk membawa perubahan.