28 Tahun Menanti, 3.700 KK Transmigran Way Terusan Tuntut Jadi Desa Definitif

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Warga Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) SP1, SP2, dan SP3 di Way Terusan, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, menggelar aksi menuntut kejelasan status wilayah mereka, di Kantor Bupati Lampung Tengah | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Lampung Geh, Lampung Tengah — Sekitar 3.700 Kepala Keluarga (KK) warga dari Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) SP1, SP2, dan SP3 di Way Terusan, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, menggelar aksi unjuk rasa menuntut kejelasan status wilayah mereka, di Kantor Bupati Lampung Tengah, pada Rabu (17/7).,

Aksi ini dimulai dengan longmarch dari Tugu Kopiah menuju Kantor Bupati Lampung Tengah dan mendapat pengawalan aparat kepolisian. Massa tiba sekitar pukul 10.45 WIB menggunakan sekitar 15 truk dan mobil pikap.

Mereka membawa berbagai spanduk dan poster yang berisi tuntutan agar wilayah SP1, SP2, dan SP3 segera ditetapkan sebagai desa definitif.

Warga juga didampingi oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lampung yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Masyarakat Transmigrasi, seperti BEM Universitas Malahayati, Universitas Lampung (Unila), UIN Raden Intan Lampung, dan STKIP.

Salah satu warga SP2, Tata Dinata dalam orasinya menyampaikan, kekecewaannya terhadap pemerintah daerah yang dinilai abai selama puluhan tahun.

“Sudah 28 tahun kami tinggal di SP1, SP2, dan SP3 Way Terusan, tapi belum juga kami diakui sebagai desa definitif. Kami hanya ingin setara dengan desa lain. Kami ingin punya jalan yang bagus, fasilitas yang layak, dan status yang jelas sebagai warga negara Indonesia,” tegasnya.

Tata juga menyebut, warga sudah terlalu lama menanti kepastian dan tidak ingin lagi diberi harapan palsu oleh pemerintah.

“Kami datang dari ujung Lampung Tengah, di dalam kawasan hutan PT SGC. Untuk sampai ke kantor bupati ini, kami butuh waktu empat jam — dua jam melintasi kawasan perusahaan dan dua jam di jalan umum. Itu belum termasuk risiko dan kondisi jalan yang rusak,” katanya.

Ia berharap agar pemerintah benar-benar menunjukkan komitmennya.

“Kami sudah terlalu sering dijanjikan. Yang kami inginkan hanya satu, kami ingin merdeka, ingin diakui, dan punya hak administratif seperti warga desa lainnya," ungkapnya

Sementara itu, Mbah Ngadiman, salah satu tokoh masyarakat yang dituakan di kampung tersebut, menjelaskan bahwa program transmigrasi lokal dilakukan sejak 11 November 1997.

“Kami diberangkatkan dalam program transmigrasi lokal oleh pemerintah, bekerjasama dengan PT Gula Putih Mataram. Sejak itu, kami hidup mandiri. Kami punya ladang, sekolah, masjid, dan semua sarana yang dibutuhkan. Tapi sampai sekarang, status kami belum juga jelas,” kata Mbah Ngadiman.

Ia juga yang mengaku membawa sekitar 1000 warga dalam aksi ini dari tiga kampung yaitu Karya Makmur, Terusan Makmur, dan Tri Tunggal Jaya (SP1, SP2, dan SP3).

Aspirasi warga juga disuarakan keras oleh para mahasiswa. Seorang Mahasiswa dari Universitas Malahayati, Agung menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap pemerintah daerah.

“80 tahun Indonesia merdeka, tapi warga SP1, SP2, dan SP3 belum merdeka secara administratif. Setiap momentum politik, mereka dijadikan alat untuk menggalang suara. Tapi setelah menang, para pemimpin daerah lupa. Tidak ada kontribusi untuk kampung ini. Yang ada hanya janji kosong!” teriak A itu Agung dalam orasinya.

Dalam tuntutannya, warga meminta dua hal utama: