Israel memperkirakan 1 juta penduduk Palestina harus mengungsi jelang serangan untuk merebut Gaza City.
Dikutip dari AFP, Kamis (4/9), militer Israel telah mempersiapkan pasukannya untuk rencana operasi merebut Gaza City, kota terbesar di Palestina. Panglima Militer Israel, Eyal Zamir, mengatakan pasukannya telah mengintensifkan operasi tempur di sana.
Pejabat senior dari badan pertahanan Israel yang mengawasi urusan sipil di wilayah Palestina, COGAT, mengatakan sekitar 70 ribu warga Palestina telah meninggalkan utara Gaza dalam beberapa hari terakhir demi melarikan diri dari serangan Israel.
Dalam keterangan kepada wartawan dengan syarat anonim, pejabat itu mengatakan otoritas memperkirakan 1 juta penduduk akan mengungsi ke wilayah selatan. Namun, mereka tidak memberikan jangka waktu yang spesifik.
Sebagian besar dari 2 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali selama serangan Israel yang berlangsung selama hampir 2 tahun. Berdasarkan perkiraan PBB, hampir 1 juta orang saat ini tinggal di dan sekitar Gaza City. PBB juga telah mendeklarasikan Gaza City menghadapi bencana kelaparan.
Pada akhir AGustus, juru bicara militer Israel mengatakan evakuasi Gaza City tidak dapat dihindari. Sementara Palang Merah memperingatkan setiap upaya evakuasi yang dilakukan Israel mustahil dilakukan dengan cara yang aman dan bermartabat.
Korban Jiwa di Gaza Akibat Serangan Israel Bertambah
Sementara itu, Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan serangan Israel membunuh setidaknya 62 orang pada Rabu (3/9) kemarin. Seorang warga Gaza, Umm Abd Abu Al-Jubain mengatakan putri, menantu, dan anggota keluarga lainnya tewas dalam serangan di Gaza City.
"Tubuh mereka hancur dan kami menarik anak ini dari reruntuhan," katanya. Anak yang dimaksud adalah cucunya yang selamat dari serangan Israel.
"Ayah dan ibumu telah pergi dan meninggalkanmu, sayang," kata Al-Jubain sambil memeluk cucunya itu.
Selagi Israel bersiap untuk evakuasi Gaza City, pejabat COGAT mengatakan sebuah kawasan kemanusiaan yang direncanakan akan didirikan, membentang dari kamp pengungsi di tengah Gaza hingga wilayah selatan Al-Mawasi dan ke arah timur.
Israel telah menetapkan kawasan pesisir Al-Mawasi sebagai zona kemanusiaan di masa-masa awal serangan. Namun, kawasan itu sering menjadi sasaran serangan.
Pada pertengahan Agustus, juru bicara Kantor HAM PBB Thameen al-Kheetan mengatakan warga Palestina di Al-Mawasi hampir tidak memiliki akses ke layanan dan pasokan penting, termasuk akses makanan, air, listrik, dan tenda.