
Jemaah yang sedang berada di Masjidil Haram pagi tadi, Kamis (10/7), sangat beruntung bisa menyaksikan upacara/prosesi pencucian Ka’bah (Ghusl Kaaba).
Pencucian Ka’bah merupakan sunah Nabi Muhammad Saw, dilakukan Nabi saat menaklukkan Kota Makkah pada tahun ke-8 Hijriah. Pencucian oleh Nabi merupakan bagian dari pembersihan Ka'bah dari segala bentuk kemusyrikan dan mengembalikan ke fungsi asalnya sebagai pusat ibadah tauhid.
Upacara pencucian Ka’bah dilakukan setiap tahun oleh pemerintah Arab Saudi pada pertengahan bulan Muharam, bulan pertama dalam kalender Islam, Hijriah. Adapun hari ini bertepatan 15 Muharam 1447 H.

Tahun ini, pencucian Ka’bah dipimpin Wakil Emir Makkah Pangeran Saud bin Misyal bin Abdulaziz mewakili Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Setelah salat Subuh, prosesi pencucian Ka'bah dimulai dengan datangnya ratusan petugas keamanan yang akan mengawal jalannya acara. Mereka membentuk lingkaran.
Jemaah umrah tetap bisa menjalankan ibadah di tempat yang disediakan.

Satu tangga besar diletakkan di mulut pintu Ka'bah. Tak lama kemudian datanglah Wakil Emir Makkah Pangeran Saud bin Misyal bin Abdulaziz dan rombongan. Mereka lantas memasuki bagian dalam Ka'bah.
Pencucian dimulai dari dalam Ka'bah, menggunakan campuran air Zamzam dan air mawar yang telah disiapkan sejak pagi oleh Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Dalam upacara khusyuk ini, Pangeran Saud terlihat membasuh dinding bagian dalam Ka'bah dengan kain yang telah direndam dalam campuran wangi tersebut.
Adapun tahap awal prosesi ini sudah dimulai pada Rabu (9/7) kemarin, dengan pembukaan kiswah Ka’bah di bagian pintu sebagai persiapan utama.
Setelah prosesi membasuh bagian dalam selesai, Pangeran Saud keluar dari Ka'bah. Dia lalu melakukan tawaf, mencium Hajar Aswad, dan melaksanakan salat sunah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim saat membangun Ka'bah).

Dilakukan Sejak Raja Abdulaziz
Mengutip media Youm7, Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjelaskan bahwa tradisi penyucian dan pemeliharaan Ka'bah ini konsisten dilakukan sejak era Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al Saud hingga masa pemerintahan Raja Salman bin Abdulaziz, Penjaga Dua Masjid Suci saat ini.
Mereka menegaskan telah mengerahkan seluruh sumber daya teknis dan manusia untuk memastikan kelancaran acara ini, termasuk dukungan dari para ahli teknis untuk memperluas tangga Ka'bah. Semua upaya ini dilakukan demi menjaga kesucian Ka'bah yang begitu mulia di hati umat Islam.

Ritual pencucian Ka'bah diawali dengan menyapu debu dan kotoran dari lantai. Kemudian, bejana-bejana tembaga berisi air Zamzam yang dicampur dengan parfum mawar, minyak tua, dan kayu gaharu halus dibawa masuk. Kain-kain dibasahi dengan campuran tersebut untuk mulai menyeka dinding bagian dalam Ka'bah.

Tiga pilar di dalam Ka'bah beserta lantainya juga dibasuh bersih, lalu dikeringkan dengan kain bergagang kayu. Sebagai sentuhan akhir, seluruh area dinding Ka'bah diberi harum-haruman menggunakan alat-alat modern, memastikan kesuciannya tetap terjaga.
Setiap tahun, upacara ini dipimpin oleh pejabat tinggi kerajaan. Perdana Menteri Arab Saudi sekaligus Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) pernah memimpin pencucian Ka'bah pada tahun 2022.