REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Spanduk bertuliskan "Hentikan Pembunuhan Anak-Anak, Hentikan Pembunuhan Warga Sipil" telah dipajang di lapangan menjelang pertandingan Piala Super Eropa antara juara Liga Europa Tottenham Hotspur dan jawara Liga Champions Paris Saint-Germain (PSG). Ini merupakan kampanye resmi pertama UEFA melawan agresi Israel di Gaza, Palestina, walaupun masih setengah hati.
Dalam sebuah langkah yang didukung oleh UEFA, badan pengatur sepak bola Eropa, spanduk putih dengan tulisan biru dibentangkan di lapangan saat para pemain dari kedua belah pihak keluar untuk pertandingan Kamis (13/8/2025) dini hari WIB di Udine, Italia.
Dua anak dari Jalur Gaza juga berpartisipasi dalam upacara penyerahan medali setelah pertandingan malam ini.
Dalam sebuah unggahan di media sosial resmi UEFA, ditampilkan foto spanduk dan tulisan: "Dari Piala Super UEFA di Udine, pesannya sangat jelas. Sebuah spanduk. Sebuah panggilan."
Dikonfirmasi bahwa selain dua anak dari Gaza, terdapat sembilan anak pengungsi di Italia dari Afghanistan, Irak, Nigeria, Gaza, dan Ukraina yang berpartisipasi dalam upacara pembukaan, dengan membawa spanduk bertuliskan "Hentikan Pembunuhan Anak-Anak, Hentikan Pembunuhan Warga Sipil"
Dalam foto unggahan lainnya, UEFA menuliskan tentang dua anak yang terlibat kampanye tersebut, yang berasal dari Gaza.
"Tala, 12 tahun, adalah seorang gadis Palestina dengan kesehatan yang rapuh yang dipindahkan ke Milan untuk menerima perawatan medis yang tepat, karena peralatan yang memadai kurang di Gaza setelah dimulainya perang," kata UEFA, mengonfirmasi keterlibatan dua anak dari Gaza dalam upacara penyerahan medali.
Tala ditemani di podium oleh Mohamed yang berusia 9 tahun, yang kehilangan orang tuanya selama perang dan mengalami luka parah akibat serangan udara. Karena kondisinya yang serius dan usianya yang masih muda, Mohamed dan neneknya cukup beruntung dapat meninggalkan Gaza dan disambut di Milan, tempat Mohamed saat ini sedang menjalani perawatan medis, tambah pernyataan tersebut.
Piala Super Eropa berlangsung setiap tahun yang menampilkan para pemenang Liga Champions dan Piala Europa.
Pertandingan yang tiketnya terjual habis tersebut disiarkan langsung oleh jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Spanduk mengejutkan tersebut langsung memicu respons daring. Beberapa pihak menuduh UEFA menampilkan bias anti-Israel pada pertandingan tersebut, dilansir dari Jewish News.
Sebagian lainnya mengecam UEFA karena tidak mencantumkan nama Israel pada spanduk tersebut. UEFA dianggap setengah hati seperti halnya menyatakan bela sungkawa atas wafatnya Suleiman Al Obeid, mantan kapten timnas Palestina yang dibunuh Israel. Namun tak ada tulisan penyebab kematiannya yang memancing sinisme penyerang Liverpool Mohamed Salah.