Setiap Tahun, 1 dari 20 Remaja di Indonesia Terinfeksi Penyakit Menular Seksual

Penyuluhan kesehatan reproduksi di salah satu SMA oleh Departemen Patologi Anatomik FK Unair. Foto: Istimewa

Menurut UNFP dan WHO, 1 dari 20 remaja di Indonesia terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa tingkat kejadian PMS di kalangan remaja cukup tinggi dan perlu menjadi perhatian. Selain itu, kanker serviks juga merupakan penyakit pembunuh perempuan nomor dua di Indonesia.

“Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam bidang kesehatan reproduksi. Data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan dalam akses informasi dan layanan kesehatan reproduksi, terutama di daerah terpencil dan kalangan ekonomi menengah ke bawah,” ungkap Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Dokter Patologi Anatomi FK Unair, Prof. Dr. Gondo Mastutik, drh., M.Kes, dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Rabu (30/7).

Prof Gondo melanjutkan, kesehatan reproduksi sebaiknya diajarkan sejak remaja. Hal ini karena pada masa ini remaja mengalami berbagai perubahan fisik dan hormonal yang signifikan, serta mulai memahami identitas seksual dan risiko terkait. Kesehatan reproduksi yang baik akan sangat mempengaruhi kualitas hidup ke depan.

Sebagai bentuk komitmen untuk memberikan edukasi kesehatan komprehensif kepada masyarakat utamanya remaja, FK Unair telah melakukan penyuluhan kepada siswa - siswi SMAN 1 Gondang Kabupaten Nganjuk pada 16 Juli 2025 lalu. Edukasi ini diberikan oleh tim dosen dan mahasiswa dari Departemen Patologi Anatomi FK Unair.

“Tema edukasi kami adalah pengenalan kesehatan dan keganasan saluran reproduksi perempuan pada siswa SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Nganjuk. Namun tidak hanya kepada remaja putri, kami juga memberikan edukasi mengenai menjaga kesehatan reproduksi pada remaja putra,” terangnya.

Diharapkan melalui pengabdian masyarakat ini, remaja khususnya perempuan mampu menjaga kesehatan reproduksinya. Yakni dengan menerapkan kebersihan area vital dan menghindari perilaku-perilaku yang dapat memicu penyakit menular seksual dan kanker serviks.

Kegiatan penyuluhan tersebut mendapatkan respons positif dari siswa. Salah satunya disampaikan oleh Aulia, ”Saya sangat mengapresiasi acara ini karena dapat memberikan ilmu baru kepada saya dan teman-teman remaja putri terutama dalam menjaga kesehatan reproduksi,” ujarnya.

Respons positif juga disampaikan oleh kepala sekolah SMAN 1 Gondang, Agus Susilo, S.Pd. M.E. Ia berharap edukasi bisa dilanjutkan secara kontinyu kepada siswa setiap angkatan dan bisa meluas ke sekolah lain.