SEJUMLAH sekolah di Jakarta memutuskan untuk memberlakukan pembelajaran jarak jauh setelah eksalasi unjuk rasa di Jakarta pecah selama berhari-hari. Pantauan Tempo di SMPN 101 Jakarta pada Senin pagi, 1 September 2025, sekolah itu tampak sepi. Hanya ada satu petugas kebersihan yang tengah membongkar saluran air.
Sekitar 1 kilometer dari situ, SMPN 16 Jakarta juga memberlakukan keputusan serupa. Sejak pagi para siswa belajar di rumah masing-masing melalui daring atau online. Kepala Sekolah SMPN 16 Bintarti Widhaningrum mengatakan kebijakan ini terpaksa harus diambil guna melindungi keselamatan siswa dan para guru.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Kami melihat situasi kemarin cukup rawan ya bagi anak-anak," kata dia saat ditemui di kantornya di Jalan Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 1 September 2025.
Meski tidak seleluasa ketika bertatap muka langsung, Bintarti menjelaskan sekolah berupaya semaksimal mungkin memastikan kegiatan belajar siswa tidak terhambat. Sekolah tetap menggelar apel pagi melalui zoom meeting, kemudian juga mengecek kehadiran siswa setiap pagi dan siang hari.
Bintarti was-was akan terjadi sesuatu yang tidak dinginkan pada siswa dan gurunya jika tetap masuk di tengah situasi mencekam saat ini. Menurut dia, siswa dan guru di sekolahnya rentan menjadi korban lantaran jalur yang dilewati menuju sekolah harus melewati beberapa titik kericuhan.
"Jadi ada rasa ketakutan guru terutama ketika mereka ingin pulang," kata dia. Bintarti mengaku sedih dan ingin situasi ini segera berakhir. "Bingung juga, tapi sebagai seorang guru yang merupakan pemimpin pendidikan di sekolah saya, saya harus kuat."
Pihak sekolah belum memastikan sampai kapan akan merumahkan siswa. Bintarti menyebut pembelajaran akan kembali normal segera setelah situasi dinilai telah kondusif dan aman. "Nah besok kami lihat lagi situasinya," tutur dia.
Melihat adanya potensi gangguan aktivitas akibat unjuk rasa di ibu kota, Pendidikan Provinsi Jakarta memang memberikan kelonggaran bagi sekolah untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah pada Senin, 1 September 2025.
“Bagi satuan pendidikan yang berada dekat dengan lokasi unjuk rasa atau terkendala akses, serta adanya permohonan dari orang tua atau wali murid, maka diperkenankan untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah,” tulis Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Nahdiana dalam surat edaran yang diterima Tempo pada Ahad, 31 Agustus 2025.
Dihubungi terpisah, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat menyatakan pemerintah pusat tidak akan mengeluarkan imbauan khusus soal pembelajaran jarak jauh di tengah situasi terkini. Ia menegaskan keputusan soal perubahan metode belajar diserahkan kepada pemerintah daerah.
Adapun demontrasi besar-besaran yang terjadi di Jakarta sejak Senin, 25 Agustus 2025 mulanya menyasar parlemen. Massa aksi menuntut transparansi dan pemangkasan tunjangan anggota DPR yang mencapai lebih Rp 100 juta saban bulan.
Unjuk rasa berubah menjadi kemarahan warga terhadap kepolisian setelah seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan, 21 tahun, tewas akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brigade Mobil atau Brimob pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Insiden itu menyulut kemarahan publik dan menyebabkan gelombang unjuk rasa meluas di beberapa wilayah. Dalam perkembangan terakhir, situasi ketegangan saat ini mulai mereda.