Dikonfirmasi Presiden Direktur Indomobil, Jusak Kertowidjojo membenarkan kabar tersebut. Disinggung perihal langkah tersebut menjadi sinyal produk Nissan bakal dibuat di dalam negeri, tak banyak dibeberkannya.
"Sedang dicek pabriknya, ya," terang Jusak singkat dihubungi kumparan, Rabu (3/9/2025).
Berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), pengambilalihan saham NMI dari Nissan Motor Corporation tersebut dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2025 setelah menandatangi Akta Jual Beli Saham No. 80.
Lebih lanjut, dalam laporan tersebut dijelaskan dampak kejadian, informasi atau fakta material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan perusahaan adalah meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Group dengan menambahkan portofolio perusahaan yang bergerak di bidang perakitan kendaraan bermotor.
Adapun pabrik PT National Assembler saat ini kebanyakan menaungi jenama asal China seperti GAC AION dan Maxus, serta calon kemungkinan berikutnya Changan. Lainnya seperti Volkswagen dan Citroen yang sudah memiliki model Completely Knocked Down atau CKD.
Data Kementerian Perindustrian, total investasi PT NA mencapai Rp 621,15 miliar. Rinciannya Rp 105,71 miliar dari Citroen, Rp 442,41 miliar dari GAC AION, sebanyak Rp 21,34 miliar dari Maxus, dan sebanyak Rp 51,69 miliar dari Volkswagen.
Sementara rencana kapasitas produksi per tahun totalnya 61 ribu unit. Masing-masing Citroen 15 ribu unit, GAC AION 25 ribu unit, Maxus sebanyak 6 ribu unit, dan Volkswagen disiapkan 15 ribu unit dengan status fasilitas siap beroperasi.
Nissan terakhir produksi lokal 5 tahun lalu
Kilas balik aktivitas PT NMI, pabrikan terakhir melakukan aktivitas produksi lokal sekitar 5 tahun yang lalu. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), modelnya adalah 84 unit SUV X-Trail dan 96 unit Low MPV Grand Livina pada Januari 2019.
Namun pabrik Nissan kala itu masih tetap membuat Datsun Go dan Go+ hingga Januari 2020 dengan total 272 unit. Pabrikan mengatakan bahwa periode itu sebagai akhir masa bakti fasilitas perakitan tersebut sebelum akhirnya tutup.
Meski begitu, Nissan sempat memanfaatkan fasilitasnya tersebut untuk memproduksi mesin kembaran Livina yaitu Xpander dan juga sempat digadang sebagai tempat perakitan mobil listrik, meski tidak terealisasi.
Mengenai kemungkinan Nissan akan melanjutkan produksi di dalam negeri, hingga saat ini belum ada respons dari PT Nissan Motor Indonesia.