
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap Indonesia ternyata cukup banyak mengimpor kakao hingga kulit domba dari Uganda. Nilai perdagangannya lumayan besar, capai USD 44,3 juta sepanjang Januari-April 2025.
Adapun rinciannya, impor kakao senilai USD 44,02 juta atau mencakup 99,16 persen dari total impor. Sementara impor kulit domba nilainya USD 349 ribu atau 0,79 persen dari total impor.
Sementara nilai ekspor Indonesia ke Uganda masih kecil, hanya USD 8,4 juta. Adapun untuk ekspor Indonesia ke Uganda rinciannya adalah ekspor baja tahan karat senilai USD 5,8 juta, minyak nabati USD 1,88 juta, dan produk kaca sebesar USD 274 ribu.
“Dari data tersebut terlihat masih banyak ruang bagi kita untuk memperluas dan meningkatkan perdagangan ke depannya,” kata Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti dalam acara Uganda-Indonesia Business Forum 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (10/7).

Dyah Roro mengatakan potensi perdagangan kedua negara cukup besar karena peningkatannya cukup signifikan dalam lima tahun terakhir.
Pada 2020, nilai perdagangan dua negara hanya USD 8,93 juta dan melonjak menjadi USD 55,35 juta pada 2024. Kemudian dalam empat bulan pertama tahun ini, nilai perdagangannya sudah mencapai USD 52,8 juta.
"Hubungan bilateral kita tetap sangat kuat. Total perdagangan antara Indonesia dan Uganda umumnya menunjukkan tren peningkatan dari 2020 hingga 2024," kata Roro.