Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa otomotif Jepang, Nissan, telah memulai negosiasi dengan serikat pekerja yang mewakili staf di kantor regionalnya di Eropa mengenai perubahan yang akan mencakup pengurangan pekerjaan. Hal ini terjadi saat produsen itu menangani penjualan yang melemah di sejumlah wilayah dunia.
Pabrikan, yang sedang berjuang ini, yang telah memulai restrukturisasi besar-besaran, membenarkan bahwa mereka telah memasuki konsultasi dengan perwakilan staf di Nissan Automotive Europe, kantor regionalnya di Montigny-le-Bretonneux, Prancis, yang memiliki sekitar 560 staf. Kantor ini, yang juga mengawasi operasional Nissan untuk Afrika, Timur Tengah, India, dan Oseania, akan mengalami perubahan besar
Dokumen yang dilihat oleh Reuters menunjukkan bahwa manajemen dan serikat pekerja sepakat untuk membahas pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sukarela sebelum adanya pemaksaan. Negosiasi diperkirakan akan selesai pada 20 Oktober, dengan rincian lengkap yang akan dibagikan kepada staf pada November.
"Kami bekerja dengan tekun dan penuh hormat dengan semua pihak untuk memastikan bahwa proses ini dilakukan dengan hati-hati, transparan, dan sepenuhnya mematuhi persyaratan hukum," kata Massimiliano Messina, wakil ketua Nissan untuk wilayah tersebut, dalam email tanggal 31 Juli, dikutip dari Reuters.
Messina juga mengatakan dalam email tersebut bahwa belum ada keputusan yang dibuat.
Setelah mengambil alih kepemimpinan pada April, CEO Ivan Espinosa mengumumkan restrukturisasi besar-besaran yang mencakup pemotongan sekitar 15% tenaga kerja Nissan, pengurangan kapasitas produksi global hampir 30% menjadi 2,5 juta kendaraan, dan jumlah pabriknya dari 17 menjadi 10.
Pabrikan mobil ini, yang mengalami penjualan yang lemah di China dan AS akibat strategi ekspansionis, berharap dapat menghemat 500 miliar yen (Rp 51 triliun) dengan restrukturisasi tersebut.
Dalam perkembangan terkini, Nissan minggu lalu mengatakan akan menghentikan produksi di pabrik Civac di Meksiko pada Maret tahun depan. Mereka juga mengatakan akan mengakhiri produksi mobil di pabrik Oppama di Jepang pada Maret 2028 dan di pabrik Shonan milik Nissan-Shatai pada Maret 2027.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Said Iqbal Usul Bentuk Satgas PHK, Prabowo: Buruh Harus Kita Bela