PRESIDEN Prabowo Subianto mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam reshuffle Kabinet Merah Putih hari ini. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan ada lima menteri baru dan satu menteri koordinator yang akan dilantik. Satu menteri yang dilantik adalah kementerian baru.
Para menteri koordinator dan menteri yang digeser adalah Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. Adapun satu kementerian baru adalah Kementerian Haji dan Umrah.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Pada sore hari ini akan dilakukan pelantikan di Istana Negara,” kata Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, 8 September 2025.
Prasetyo tidak mengungkap nama-nama yang akan mengganti para menteri yang dicopot, termasuk Sri Mulyani.
Namun sejumlah tokoh yang digadang akan mengisi pos jabatan tersebut telah tiba sebelum pukul 15.00 WIB. Mereka yang hadir ke Istana Negara antara lain Badan Penyelenggara Haji Mochamad Irfan Yusuf; Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa; dan anggota Komisi XII DPR RI, Mukhtarudin; dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono. Keempatnya tiba bersama keluarga mereka berpakaian setelan jas dan berdasi biru.
Nama Purbaya disebut bakal menggantikan posisi Sri Mulyani. Purbaya mengatakan ia ditelepon Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk memenuhi undangan pukul 15.00 WIB. Namun ia tidak mengetahui agenda undangan tersebut. Purbaya mengatakan masa jabatannya di LPS habis September tahun ini. “(Masa jabatan) habis september,” kata Purbaya saat memasuki Istana Negara.
Sementara Irfan Yusuf bercerita ditelepon Teddy Indra Wijaya mendadak pukul 14.00 WIB. “Saya diminta datang ke Istana jam 3 pakai jas dan dasi. Cuma saya belum tahu acara apa ini,” katanya.
Pria yang disapa Gus Irfan ini tidak menampik agenda hari ini terkait dengan reshuffle. Ia menuturkan segala kemungkinan bisa terjadi. “Tapi ya kita tunggu nanti lah,” ujar Gus Irfan.