Polres Metro Depok melakukan patroli di jalan-jalan dan sejumlah stasiun untuk mencegah para pelajar ikut aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/8). Ada 9 titik lokasi patroli.
"Sebanyak 89 anggota Polres Metro Depok melaksanakan pengamanan aksi unras (unjuk rasa)," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi dikonfirmasi.
Polisi melakukan penjagaan pengamanan mulai pagi. Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras, kata Budi, secara langsung melakukan pengecekan pengamanan di beberapa titik.
"Kapolres secara langsung melakukan pengecekan pengamanan pada titik-titik yang ada di Kota Depok," kata Budi.
Sementara itu pantauan di Stasiun Depok Baru tidak terlihat pergerakan masa dari pelajar di Kota Depok. Begitu pun di Stasiun Depok Lama.
Aktivitas dua stasiun yang berada di Kota Depok berjalan seperti biasanya. Para penumpang kereta rel listrik (KRL) lalu lalang dari dan ke stasiun tersebut.
Selain itu di perbatasan Kota Depok dan Jakarta tepatnya di Flyover UI terpantau tidak ada pergerakan pelajar ke Jakarta. Namun terlihat sejumlah personel polisi berjaga di lokasi tersebut.
Berikut titik pantau pengamanan Polres Metro Depok:
Sementara itu dalam pencegahan pelajar demo, polisi mendatangi sejumlah sekolah untuk melakukan sosialisasi dan imbauan agar pelajar SMA dan SMK di kota tersebut tidak mengikuti aksi unjuk rasa yang digelar di Jakarta.
"Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar para pelajar tidak ikut serta dalam aksi unjuk rasa di Jakarta," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Abdul Waras melalui keterangannya, Kamis (28/8).
Waras mengatakan sosialisasi ini lebih mengarahkan dan mengimbau agar pelajar di Kota Depok memiliki kewajiban utama untuk belajar.
"Pelajar memiliki kewajiban utama untuk belajar dan belum cukup umur untuk terlibat dalam aksi demonstrasi," kata Waras.
Ia menambahkan pihaknya bersama pihak sekolah juga melakukan pengecekan terhadap barang bawaan pelajar serta absensi kehadiran guna memastikan tidak ada siswa yang ikut dalam aksi unjuk rasa.
Ia menegaskan, apabila terdapat pelajar yang terbukti ikut serta dalam aksi unjuk rasa, maka akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
"Kami juga mengimbau ke pelajar untuk tidak terprovokasi ajakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Waras.
Kegiatan sosialisasi ini juga menjadi evaluasi agar tidak terulang kembali peristiwa sebelumnya, di mana sekelompok pelajar SMA dan SMK ikut bergabung dalam aksi mahasiswa.
"Ini langkah preventif ini, diharapkan para pelajar di Kota Depok dapat lebih fokus menimba ilmu di sekolah serta terhindar dari keterlibatan dalam aksi-aksi yang bukan menjadi ranah mereka," ungkapnya.