Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Pusat memeriksa tiga pelajar sebagai saksi dalam kasus penyerangan terhadap anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) RW 05, Kelurahan Petojo Utara.
"Kami sedang menelusuri jejak digital dan mengumpulkan bukti lainnya, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi. Akun-akun media sosial juga sedang dianalisis bersama tim IT," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir, Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Dimmas Adhit Putranto di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, ketiga remaja itu telah dimintai keterangan dan masih berstatus sebagai saksi dalam perkara tersebut karena diketahui aktif di media sosial dan terlibat dalam komunikasi yang memicu pertemuan antarkelompok.
Ia juga mengatakan kasus penyerangan terhadap anggota Linmas itu masih dalam tahap penyelidikan, dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi masih mengembangkan informasi terkait kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan terus berlangsung. Polisi membuka kemungkinan adanya penambahan saksi atau pengembangan status hukum, tergantung hasil pemeriksaan lanjutan.
Baca juga: Tangan Linmas Petojo harus diamputasi setelah di bacok pelaku tawuran
Dimmas pun mengimbau masyarakat, terutama orang tua, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, baik secara langsung maupun di media sosial.
"Orang tua perlu terlibat aktif mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai media sosial digunakan sebagai alat untuk hal-hal negatif, seperti tawuran, karena dampaknya bisa fatal, bagi diri sendiri dan orang lain," ujar Dimmas.
Sebelumnya, seorang anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) RW 05, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat, Mahmudin kehilangan tangan kirinya karena terkena bacokan pelaku tawuran di daerah tersebut.
"Hari ini, korban sedang berada di RS Tarakan untuk tindakan amputasi. Kami sudah melapor sejak hari pertama. Tapi sampai sekarang belum ada kabar dari polisi. Keluarga berharap pelaku segera ditangkap," kata kakak korban Syaban di Jakarta, Selasa (26/8).
Ia mengatakan adiknya menjadi korban tawuran pada 26 Juli 2025 sekitar pukul 03.30 WIB di Jalan KH Hasyim Ashari, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
Saat itu, kata Syaban, Mahmudin sedang berjaga di pos keamanan untuk memastikan anak-anak tidak keluar rumah dan mencegah warga ikut terlibat dalam aksi tawuran.
Baca juga: Tujuh remaja yang diduga hendak tawuran ditangkap di Jakpus
Baca juga: Polisi tangkap anak-anak yang terlibat tawuran di Jakpus
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.