
PELATIH tim panjat tebing Indonesia Hendra Basir mengatakan Olimpiade Los Angeles (LA) 2028, di Amerika Serikat (AS) masih menjadi prioritas dan bagian dari langkah pembangunan cabang olahraga tersebut ke depan.
Dia menjelaskan, tim panjat tebing Indonesia telah menyiapkan peta jalan (road map) pengembangan prestasi selama lima tahun ke depan dengan target yang terukur, mulai dari pembinaan atlet usia dini, hingga pencapaian di level internasional.
"Target utama kami dalam lima tahun ke depan adalah menyiapkan atlet yang mampu bersaing untuk Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, serta memastikan keberlanjutan regenerasi atlet dari level akar rumput (grassroot,)," kata Hendra, dikutip Senin (8/9).
Dia menjelaskan, peta jalan tersebut menjadi landasan untuk menjaga konsistensi prestasi, sekaligus memperluas basis pembinaan di daerah.
Menurut dia, salah satu fokus utama adalah memperkuat pembinaan usia dini melalui kompetisi berjenjang, mulai dari sekolah, klub lokal, hingga kejuaraan nasional.
Hal itu dilakukan agar Indonesia memiliki stok atlet yang siap naik ke jenjang internasional.
Untuk itu, keikutsertaan dalam kancah internasional menjelang Olimpiade juga terus dilakukan. Meski begitu, para atlet tidak diberi beban berlebih di 2025, karena baru melewati tahun yang berat dan ketat selama 2024.
"Pembinaan akar rumput sangat penting, dari situ lahir bibit unggul yang akan ditempa dalam program nasional, tanpa fondasi itu, prestasi hanya akan sesaat," ujar dia.
Hendra menambahkan, dalam jangka menengah, tim panjat tebing Indonesia juga menargetkan peningkatan prestasi di SEA Games dan Asian Games.
Selain aspek prestasi, peta jalan juga mencakup peningkatan kapasitas pelatih, sport science, serta pemanfaatan teknologi dalam proses latihan.
"Kami akan memanfaatkan data analitik untuk memantau perkembangan atlet, agar program latihan lebih terukur," kata pelatih yang mendampingi Veddriq Leonardo meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 dalam nomor speed itu.
Pemantauan atlet dari sejumlah kejuaraan nasional maupun daerah juga terus dilakukan. Hal itu sebagai bagian dari membangun regenerasi atlet panjat tebing, baik di nomor speed, lead, dan boulder.
Sementara itu, saat ini, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara terkuat di nomor speed, dengan sejumlah atlet andalan di antaranya Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Raharjati Nursamsa.
Sedangkan di sektor putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiahn Sallsabillah juga telah diperhitungkan dalam setiap International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup. (Ant/Z-1)