Lampung Geh, Bandar Lampung - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mendorong Institut Teknologi Sumatera (Itera) membentuk migrant center, Rabu (30/7).
Hal itu disampaikan saat mengisi kuliah umum bertajuk 'Peran Pemerintah dalam Tantangan dan Peluang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Era Globalisasi' di Aula Gedung Kuliah Umum 2 Itera.
Ia mengatakan fungsi migrant center sebagai pusat informasi, pelatihan, sertifikasi, serta edukasi bagi mahasiswa yang berminat menjadi pekerja migran profesional.
"Jadi sejak mahasiswa masuk, sudah bisa dipetakan minatnya, mau kerja di dalam negeri atau luar negeri," katanya.
Selain membentuk migrant center, Abdul juga mengusulkan pembentukan Kelas Migran sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti mahasiswa sejak awal masa studi.
"Nanti kita kelompokkan dan buka Kelas Migran, tidak perlu berbentuk kuliah dulu, cukup ekskul. Jadi, begitu lulus, mereka tinggal di-upskill dan siap diberangkatkan," ucapnya.
Abdul mengungkapkan dirinya mengajak sivitas akademika Itera untuk mempersiapkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja global melalui jalur migrasi profesional yang aman, legal, dan terencana.
"Sekarang bekerja di luar negeri itu aman dan menjanjikan, sepanjang anda berangkat secara prosedural, punya keterampilan, kemampuan bahasa, dan mental yang baik," ujarnya.
Selain itu, Abdul juga menyinggung rencana peluncuran Migran Fund, yaitu skema pinjaman berbunga rendah yang disiapkan Kementerian P2MI untuk mendukung pembiayaan calon pekerja migran, baik yang masih dalam tahap persiapan maupun yang sudah bekerja di luar negeri.
Menurut Abdul, sepanjang tahun 2025, tercatat terdapat 5.722 peluang kerja, sementara serapan yang dapat dipenuhi baru sebanyak 1.974 atau sebesar 34,5 persen, sehingga masih terdapat peluang bagi 3.748 tenaga profesional.
Sementara itu, Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan Itera siap menjadi pelopor kampus penyedia lulusan yang siap bersaing di dunia kerja internasional.
"Insyaallah akan segera kami tindak lanjuti. Kami akan mulai identifikasi sejak awal mahasiswa yang berminat dan memberikan pelatihan rutin melalui kurikulum tambahan nonformal. Bisa mingguan, bulanan, tergantung kebutuhan," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Itera dan Kementerian P2MI juga menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung penyiapan tenaga kerja migran profesional.
Di mana, ruang lingkup kerja sama mencakup penyediaan informasi penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), peningkatan kompetensi, harmonisasi standar keahlian, hingga pelaksanaan program pendidikan dan pengabdian masyarakat. (Yul/Put)