Menguak Asal Usul Batu 2,5 Ton Diduga Prasasti Cikapundung di Bandung

4 weeks ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Wujud batu yang diduga prasasti, Selasa (22/7). Foto: Dok. Disbudpar Kota BandungWujud batu yang diduga prasasti, Selasa (22/7). Foto: Dok. Disbudpar Kota Bandung

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mengungkapkan awal mula ditemukan sebuah batu dengan berat 2,5 ton di Gang Cimaung, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Batu itu diduga sebagai Prasasti Cikapundung

Kadisbudpar Kota Bandung Adi Junjunan Mustafa mengatakan, batu pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Oong Rusmana pada tahun 1950.

Pada tahun 2000 keluarga dari Oong Rusmana melaporkan kepada peneliti dan dilakukan kajian. Kendati demikian, belum ada kesepakatan antara peneliti. Oleh karena itu, pada tahun 2025 Disbudpar Kota Bandung melakukan pengkajian kembali.

“Namun sayangnya belum pada ada kesepakatan di antara peneliti terkait keaslian objek ini. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung melalui Disbudpar pada tahun ini menginisiasi kajian yang salah satu metode pengumpulan datanya menggunakan teknik ekskavasi,” kata Adi saat dikonfirmasi, Selasa (22/7).

Wujud batu yang diduga prasasti, Selasa (22/7). Foto: Dok. Disbudpar Kota BandungWujud batu yang diduga prasasti, Selasa (22/7). Foto: Dok. Disbudpar Kota Bandung

Para Peneliti Berbeda Pendapat

Sebelumnya, penelitian batu yang diduga Prasasti Cikapundung ini pernah dilakukan oleh peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) Suristinas Titi dan Peneliti BRIN Nandang Suhendra.

Ahli Pertama Pamong Budaya Disbudpar Kota Bandung, Garbi Cipta Perdana, mengatakan dari hasil penelitian, keduanya memiliki pandangan yang berbeda.

“Pak Nandang menyampaikan bahwa objek tersebut merupakan prasasti. Dan tempat itu kemungkinan berasal dari abad, di rentang waktu abad ke-8 sampai ke-14, kalau nggak salah. Hanya saja ya tadi Pak Nandang pun mengakui bahwa ini pembacaan awal,” kata Garbi.

“Sehingga misalkan Pak Nandang, Pak Nandang itu peneliti BRIN menyampaikan bahwa goresan tersebut merupakan aksara Sunda. Aksara Sunda kuno. Dan berisi tentang, misalkan Unggal Jagat Jalma Handap_ (Setiap Manusia di Dunia Akan Mengalami),” imbuh Garbi.

Sebuah batu seberat 2,5 ton yang diduga prasasti kuno ditemukan di Gang Cimaung, Kelurahan Tamansari, Kota Bandung, Jabar, Selasa (22/7). Foto: Alya Zahra/kumparan Sebuah batu seberat 2,5 ton yang diduga prasasti kuno ditemukan di Gang Cimaung, Kelurahan Tamansari, Kota Bandung, Jabar, Selasa (22/7). Foto: Alya Zahra/kumparan

Sementara Suristinas Titi mengatakan, aksara dalam prasasti itu bukan berasal dari peradaban kuno. Melainkan goresan iseng saja.

“Bu Titi yang menyampaikan bahwa goresan-goresan itu memang bisa dibaca tapi tidak ada maknanya. Sehingga Bu Titi menyampaikan bahwa itu bukan prasasti, itu hanya goresan iseng saja,” jelasnya.

Berbekal dua pendapat berbeda itu, Disbudpar Kota Bandung mencoba untuk membuktikan keaslian prasasti dari awal. “Nah soalnya sekarang kami mau mencoba lebih meneliti dari gelas kosong,” kata Garbi.

Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) kota Bandung melakukan ekskavasi terhadap sebuah batu yang diduga prasasti, Selasa (22/7). Foto: Dok. Disbudpar Kota BandungDinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) kota Bandung melakukan ekskavasi terhadap sebuah batu yang diduga prasasti, Selasa (22/7). Foto: Dok. Disbudpar Kota Bandung

Memakan Anggaran Rp 100 Juta

Guna membuktikan keaslian prasasti tersebut, Disbudpar Kota Bandung diperkirakan telah menyiapkan anggaran Rp 100 Juta untuk proses ekskavasi.

“Anggaran ekskavasi ini kurang dari Rp 100 juta yang pasti. Jadi ini anggaran minimalis lah. Karena memang anggaran kebudayaan di Kota Bandung masih cukup minim. Tapi kami melihat dia tadi urgensinya. Urgensinya bukan hanya tentang objeknya ya,” ucapnya.

Read Entire Article