Mengenal Kepribadian Avoidant: Saat Takut Ditolak Menghalangi Kehidupan Sosial

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Gemini AI, ilustrasi orang yang mengalami gangguan mental (avoidant)sumber : Gemini AI, ilustrasi orang yang mengalami gangguan mental (avoidant)

Pernah nggak sih kamu merasa takut banget ditolak, sampai akhirnya memilih menjauh dari orang-orang? Kalau iya, mungkin itu hanya rasa malu biasa. Tapi kalau rasa takut ditolak ini terus-terusan bikin kamu menarik diri dari pertemanan, pekerjaan, atau bahkan keluarga, bisa jadi itu adalah tanda kepribadian avoidant, atau dalam istilah psikologi disebut Avoidant Personality Disorder (AvPD).

Orang dengan kepribadian avoidant sebenarnya ingin dekat dengan orang lain, tapi rasa takut ditolak atau dianggap nggak cukup baik justru membuat mereka menghindar. Mereka sering merasa nggak mampu, terlalu sensitif sama kritik, dan akhirnya jadi cemas berlebihan kalau harus bersosialisasi. Mirisnya, banyak yang nggak sadar kalau mereka punya masalah ini, karena sudah terbiasa berpikir kalau penolakan itu sesuatu yang memang pantas mereka terima.

Kepribadian avoidant biasanya mulai kelihatan sejak remaja atau awal dewasa. Ini bukan muncul tiba-tiba, tapi hasil dari campuran gen, lingkungan, dan pengalaman hidup. Misalnya, anak yang sering dikritik, diabaikan secara emosional, atau mengalami penolakan sosial, lebih rentan punya kepribadian seperti ini. Mereka tumbuh dengan keyakinan kalau diri mereka nggak cukup baik. Dari situ lahir pola pikir defensif, yang bikin mereka terus-terusan menghindari hubungan sosial supaya nggak lagi merasa sakit hati.

Ciri utama AvPD adalah adanya keinginan kuat untuk dekat dengan orang lain, tapi diiringi rasa takut luar biasa bakal ditolak atau dipermalukan. Jadi beda ya sama orang yang introvert atau sekadar pemalu. Kalau introvert cuma butuh waktu sendiri untuk mengisi energi, penderita avoidant justru merasa cemas dalam hampir semua situasi sosial, bahkan sama orang-orang terdekat. Mereka bisa menolak promosi kerja karena takut gagal, nggak mau punya teman baru karena takut nggak diterima, atau menolak cinta orang lain karena merasa nggak layak dicintai. Lama-lama, ini bikin mereka makin terisolasi dan kesepian.

Kabar baiknya, meski ini termasuk gangguan kepribadian, bukan berarti nggak bisa diatasi. Terapi kognitif-perilaku (CBT) terbukti cukup efektif buat membantu mereka mengenali dan mengubah pola pikir negatif. Terapinya juga biasanya bertahap, mulai dari membangun rasa percaya diri lalu pelan-pelan diajak menghadapi situasi sosial yang menakutkan dengan cara yang aman. Dukungan orang-orang terdekat juga penting banget, supaya penderita AvPD nggak merasa sendirian. Kalau perlu, dokter bisa meresepkan obat untuk mengurangi rasa cemasnya.

Kepribadian avoidant sering disalahartikan cuma sebagai pemalu atau nggak percaya diri. Padahal, orang dengan AvPD ini merasakan tekanan batin yang dalam banget setiap kali harus berinteraksi sosial. Mereka sebenarnya pengen punya hubungan yang dekat dengan orang lain, tapi takut banget ditolak dan dianggap nggak layak, sampai akhirnya memilih menghindar. Ini bukan pilihan hidup, tapi kondisi psikologis yang perlu ditangani dengan serius. Dengan terapi yang tepat dan lingkungan yang suportif, mereka bisa kok belajar mengatasi ketakutan itu dan mulai membangun hubungan yang lebih sehat.

Kita perlu ingat, nggak semua orang yang kelihatannya “menyendiri” itu anti-sosial atau sombong. Bisa jadi mereka sedang berjuang keras melawan rasa takut ditolak. Edukasi tentang kesehatan mental, termasuk soal gangguan kepribadian seperti ini, penting banget supaya kita nggak gampang nge-judge dan bisa lebih empati. Kalau kamu atau orang terdekatmu merasa punya tanda-tanda seperti ini, jangan ragu cari bantuan profesional. Memang butuh waktu, tapi setiap langkah kecil untuk berani terhubung lagi dengan orang lain bisa berarti banget, bahkan bisa mengubah hidup mereka sepenuhnya. Karena pada akhirnya, kita semua sama-sama butuh koneksi dan kasih sayang.

Read Entire Article