Mengapa Perusahaan Perlu Peduli dengan Isu Kesehatan Perempuan?

4 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesehatan perempuan, meskipun memengaruhi setengah dari populasi dunia, sering kali masih menjadi topik yang dianggap tabu atau bahkan diabaikan di lingkungan kerja. Salah satu isu krusial yang kerap luput dari perhatian adalah menopause.

Seperti yang disampaikan oleh Komisioner Kesetaraan Gender di Sektor Publik, Victoria, Australia, dr Niki Vincent, menopause bukanlah isu sepele, melainkan sebuah isu fundamental di tempat kerja. "Hampir setengah dari angkatan kerja akan mengalaminya, sering kali pada puncak karier mereka," ujar dr Niki dikutip dari laman Women’s Agenda pada pekan lalu.

Gejala seperti hot flashes, kelelahan, kesulitan mengingat, kecemasan, dan gangguan tidur dapat membuat seorang perempuan merasa seakan mendaki Everest tanpa oksigen. Kondisi ini sering kali memaksa mereka menderita dalam diam, bahkan mengambil keputusan drastis untuk keluar dari pekerjaan, sebuah tragedi pribadi sekaligus kerugian besar bagi organisasi dan ekonomi.

Menurut laporan Deloitte, kerugian produktivitas akibat menopause di Australia mencapai miliaran dolar setiap tahun. Ketika perempuan meninggalkan pekerjaan mereka di pertengahan karier karena tempat kerja tidak mendukung kebutuhan kesehatan mereka, perusahaan kehilangan talenta, kepemimpinan, dan keragaman yang berharga. Namun, menopause hanyalah satu bagian dari masalah yang lebih besar.

Masalah kesehatan perempuan lainnya, seperti menstruasi, kesuburan, kehamilan, dan pemulihan pascamelahirkan, dinilai sering kali tidak diakomodasi dengan baik. Perempuan sering kali harus menggunakan cuti sakit atau cuti tahunan mereka untuk mengatasi kondisi ini, sementara kebijakan cuti haid yang seharusnya ada masih sangat jarang ditemukan. Ini menciptakan ketidaksetaraan yang nyata karena karyawan laki-laki tidak memiliki beban kesehatan tambahan yang sama, meskipun mereka memiliki hak cuti yang setara.

Fenomena ini diperkuat oleh bias gender yang sudah mengakar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Caroline Criado Perez dalam bukunya Invisible Women: Exposing Data Bias in a World Designed for Men, menjelaskan penelitian medis hingga desain tempat kerja secara historis berpusat pada pengalaman laki-laki.

"Ketidaknampakan" ini tercermin di dunia kerja, di mana sistem yang ada gagal melihat dan mengakomodasi realitas fisik perempuan. Namun, kini dinilai mulai terlihat adanya perubahan positif. Organisasi yang berpikiran maju mulai mengadopsi langkah-langkah nyata, seperti menormalkan pembicaraan tentang menopause, menerapkan kebijakan kerja fleksibel, bahkan memperkenalkan cuti kesehatan reproduksi.

Semua inisiatif ini dianggap bukan sekadar "fasilitas tambahan" atau bentuk kemurahan hati, melainkan sebuah langkah krusial menuju kesetaraan, inklusi, dan produktivitas. Mengakui bahwa kesehatan perempuan adalah isu tempat kerja, bukan hanya masalah individu, adalah kunci. Dengan mendukung kesehatan perempuan, perusahaan dapat meningkatkan retensi karyawan, produktivitas, dan keragaman kepemimpinan. 

Read Entire Article