Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu bermimpi dan merasa bisa mengendalikannya? Jika iya, itu disebut lucid dream atau mimpi sadar. Dalam kondisi ini, seseorang mampu mengatur alur mimpi, menentukan lokasi, hingga memilih siapa saja yang ingin ditemui di dalam mimpi tersebut.
Meski terdengar seperti cerita fiksi, lucid dream adalah fenomena nyata. Para ahli psikologi dan neuroscience telah meneliti kondisi ini dan menyatakan bahwa lucid dream bisa dilatih.
Dilansir dari Cleveland Clinic, lucid dream paling sering terjadi saat fase tidur Rapid Eye Movement (REM), yaitu ketika otak sangat aktif meskipun tubuh sedang tertidur. Meningkatnya kesadaran pada fase ini memicu kemungkinan mimpi yang dapat dikendalikan.
Diperkirakan sekitar 50 persen populasi dunia pernah mengalami lucid dream, meski hanya sedikit yang benar-benar bisa mengontrol mimpi mereka.
Dokter spesialis gangguan tidur, Alicia Roth, PhD menjelaskan bahwa mimpi --- baik itu mimpi sadar, mimpi biasa, maupun mimpi buruk --- adalah hal yang sulit diukur secara objektif.
"Ada cara untuk mengetahui kapan seseorang berada dalam fase tidur REM, seperti melalui studi tidur atau pemindaian MRI yang menunjukkan aktivitas otak. Tapi kita bahkan tidak bisa memastikan secara pasti kapan seseorang sedang ber-mimpi," ujar Roth.