Kucing Ternyata Bisa Alami Demensia Mirip Alzheimer pada Manusia

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kucing dapat mengalami demensia dengan cara yang mirip penyakit Alzheimer pada manusia. Fakta tersebut memunculkan harapan terobosan penelitian, menurut para ilmuwan.

Dilansir dari BBC, Kamis (14/8/2025), peneliti dari University of Edinburgh melakukan pemeriksaan otak pascakematian pada 25 kucing yang saat hidupnya menunjukkan gejala demensia. Seperti kebingungan, gangguan tidur, dan peningkatan vokalisasi.

Mereka menemukan adanya penumpukan amyloid-beta, protein beracun yang menjadi salah satu ciri utama Alzheimer. Temuan ini disebut para ilmuwan sebagai model alami sempurna untuk Alzheimer yang diyakini dapat membantu mengeksplorasi pengobatan baru bagi manusia.

“Demensia adalah penyakit yang menghancurkan baik menyerang manusia, kucing, maupun anjing. Temuan kami menyoroti kemiripan yang mencolok antara demensia pada kucing dan Alzheimer pada manusia,” kata Dr Robert McGeachan, peneliti utama dari Royal (Dick) School of Veterinary Studies, University of Edinburgh.

Citra mikroskopis pada kucing-kucing tua yang menunjukkan gejala demensia memperlihatkan penumpukan amyloid-beta di dalam sinaps atau titik pertemuan antar sel otak. Pada pemindaian MRI, terlihat area terang yang menandakan kehilangan jaringan otak pada kucing yang mengidap demensia, dibandingkan otak kucing normal.

Sinaps memungkinkan aliran pesan antar sel otak. Kehilangannya menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir pada penderita Alzheimer. Tim peneliti meyakini, temuan pada kucing dapat membantu pemahaman lebih jelas mengenai proses ini dan menjadi model berharga untuk mempelajari demensia pada manusia.

Selama ini, penelitian demensia kerap menggunakan tikus hasil rekayasa genetik, yang sebenarnya tidak mengalami demensia secara alami. “Karena kucing secara alami mengalami perubahan otak ini, mereka bisa menjadi model penyakit yang lebih akurat daripada hewan laboratorium tradisional, dan pada akhirnya menguntungkan kedua spesies serta para perawatnya,” ujar McGeachan.

Peneliti juga menemukan bahwa sel pendukung otak yaitu astrocyte dan microglia memakan sinaps yang terdampak, proses yang dikenal sebagai synaptic pruning. Proses ini normal terjadi saat perkembangan otak, tetapi juga berperan dalam demensia.

Profesor Danielle Gunn-Moore, pakar kedokteran hewan di sekolah tersebut, mengatakan penemuan ini juga dapat membantu memahami dan menangani demensia pada kucing. “Demensia pada kucing sangat menyedihkan bagi kucing dan pemiliknya. Dengan studi seperti ini, kita dapat memahami cara terbaik untuk mengobatinya,” katanya.

Kelompok pembela hak hewan PETA menyebut studi ini dilakukan dengan cara yang menghormati dan tidak invasif pada otak kucing yang sudah mati, tetapi menegaskan akan menentang penelitian yang melibatkan percobaan pada kucing hidup.

Studi ini didanai oleh Wellcome dan UK Dementia Research Institute, serta dipublikasikan di European Journal of Neuroscience. Peneliti yang terlibat berasal dari University of Edinburgh, University of California, UK Dementia Research Institute, dan Scottish Brain Sciences.

Read Entire Article