Jadi intinya...
- Shanghai Piano Festival 2025 jadi jembatan budaya bagi anak muda global.
- Ajang ini wadah kolaborasi musik lintas budaya yang unik dan inklusif.
- 32 peserta Indonesia tampil, promosikan musik nusantara di kancah global.
Liputan6.com, Jakarta Musik bukan hanya melodi dan teknik, tapi juga jembatan budaya yang mempertemukan beragam latar belakang. Inilah yang jadi semangat utama gelaran Shanghai Piano Festival 2025 yang digelar pada 20 hingga 23 Juni 2025 di The Bridge, Pudong, Tiongkok.
Festival ini menjadi ajang bertemunya anak-anak muda dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Acara yang diinisiasi Sesa by LDC ini menyuguhkan ruang kolaborasi musik lintas budaya yang unik.
"Festival ini bukan sekadar tempat menunjukkan kemampuan. Ia menjadi ruang pertumbuhan, kolaborasi, dan pertukaran budaya," ujar Selly Fatmawati, perwakilan Sesa by LDC, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/8/2025).
"Kami ingin lebih banyak anak muda Indonesia punya akses ke pengalaman global seperti ini," imbuhnya.
Panggung Shanghai Piano Festival
Panggung Shanghai Piano Festival bukan hanya berorientasi pada kompetisi, melainkan pada pengembangan musikalitas para peserta. Program-program yang ditawarkan pun dirancang agar para pianis muda bisa menggali potensi terbaik.
Sejumlah sesi seperti masterclass, workshop, dan group class dipandu tokoh ternama di dunia piano. Sebut saja Dr. Scott McBride Smith dari University of Kansas, Dr. Zhou Keng dari China Conservatory of Music, hingga Dr. Hye-Jung Hong dari Missouri State University.
32 Peserta Dari Indonesia
Tercatat 32 peserta dari Indonesia, Tiongkok, hingga Amerika Serikat mengikuti program ini. Salah satu penampilan yang dinantikan datang dari pianis muda asal Indonesia, Osten Cristo Harianto.
Osten tampil dalam konser final dengan membawakan karya Rapsodia Nusantara No. 10 karya Ananda Sukarlan. Aksinya jadi simbol kuat kehadiran identitas musik Indonesia di kancah global.
Bukan Hanya Soal Prestasi Individu
Partisipasi Osten dan peserta lain dari Indonesia bukan hanya soal pencapaian individu, tapi juga membawa misi lebih besar. Festival ini menjadi jalan pembuka bagi anak muda Indonesia untuk menembus panggung musik klasik dunia.
Shanghai Piano Festival diharapkan membuka peluang kolaborasi internasional, dan makin banyak musisi Indonesia yang berkembang dengan standar dan jejaring global.