Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet pada Senin (8/9). Ini merupakan reshuffle kedua Prabowo sejak memimpin RI pada 20 Oktober 2024.
Reshuffle pertama dilakukan pada 19 Februari 2025. Prabowo kala itu melantik Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Brian Yuliarto menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Prabowo akan mengganti sejumlah pos kementerian di Kabinet Merah Putih. Ada 6 kementerian akan diganti.
Mensesneg Prasetyo Hadi membeberkan alasan Prabowo melakukan reshuffle kabinet. Menurutnya, ini sudah berdasarkan evaluasi.
"Atas berbagai perkembangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian," kata Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di Istana didampingi Seskab Teddy Indra Wijaya.
Selain itu, ada satu kementerian baru yakni Kementerian Haji. Ini merupakan perubahan dari Badan Penyelenggara Haji (BPH) imbas revisi UU Haji dan Umrah.
"Untuk keenam kementerian yang tadi kami sebutkan, satu adalah kementerian (Haji) yang baru dan 5 adalah kementerian yang terjadi perubahan susunan yang menjabat. Maka pada sore hari ini akan dilakukan pelantikan di Istana Negara," kata Prasetyo.
"Semoga keputusan ini membawa kebaikan bagi bangsa, negara, dan masyarakat," tutup dia.
Calon menteri yang datang kompak menggunakan jas hitam dan dasi biru. Mereka juga menggunakan peci.
Pantauan di lokasi, mereka yang sudah hadir yakni Kepala Badan Penyelenggara Haji Irfan Yusuf alias Gus Irfan. Kemudian Anggota DPR dari Golkar Mukhtaruddin, Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa hingga Wamenkop Ferry Juliantono.