Israel Kembali Luncurkan Serangan Udara dan Bom Damaskus, Suriah

Israel kembali meluncurkan serangan udara di dekat Damaskus, ibu kota Suriah, setelah mengebomnya berkali-kali.

Meski Israel belum mengkonfirmasi serangan ini secara resmi, namun Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan pasukannya beroperasi di semua zona pertempuran untuk memastikan keamanan negara.

"Pasukan kami beroperasi di semua zona pertempuran siang dan malam untuk keamanan Israel," kata Katz dalam unggahannya di X, dikutip dari AFP, Kamis (28/8).

Israel sebelumnya meluncurkan serangan udara di dekat Kisweh, Damaskus, pada Selasa (26/8). Serangan itu menewaskan 6 prajurit Suriah.

Mengutip sumber pemerintah, kantor berita SANA melaporkan tentara Suriah menemukan alat pengawas dan penyadap di lokasi itu sebelum diserang Israel.

Pejabat Kementerian Pertahanan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, target serangan Israel adalah bekas pangkalan militer Suriah di Tal Maneh, dekat Kisweh.

Israel kembali mengebom lokasi itu pada Rabu (27/8) kemarin. Dalam serangan kedua itu, SANA melaporkan pasukan Israel diterbangkan ke sana untuk melakukan penyerbuan.

"Detailnya masih belum diketahui di tengah penerbangan pengintaian masif yang masih berlangsung," kata SANA dalam laporannya.

Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan, lokasi itu memiliki senjata yang digunakan Hizbullah. Hizbullah merupakan salah satu sekutu utama Bashar al-Assad yang digulingkan tahun lalu.

Sejak kekuasaan al-Assad digulingkan, Israel meluncurkan ratusan serangan ke Suriah dan menduduki sebagian besar zona demiliterisasi yang dipatroli PBB di garis gencatan senjata Suriah.

Serangan Israel ke Suriah yang terus menerus dilakukan memicu kemarahan negara-negara Arab yang mendukung pemerintahan Ahmad Al-Sharaa. Mereka menyebutnya sebagai 'pelanggaran mencolok' terhadap kedaulatan dan hukum internasional.