
TIM kuasa hukum pengusaha Muhammad Aziz Wellang membantan kliennya berstatus tersangka pembalakan liar. Tanggapan itu disampaikan usai nama Azis Wellang viral disebut sebagai tersangka pembalakan liar yang tertangkap kamera dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.
"Pemberitaan yang menyebutkan klien kami masih berstatus sebagai tersangka telah mencemari nama baik dan merusak citra sehingga kami melakukan konsultasi dengan pihak Polda Metro Jaya, Minggu 7 September 2025," bunyi keterangan tertulis dari tim kuasa hukum Aziz Wellang dalam siaran pers, Senin (8/9).
Berdasarkan dokumen yang diterima, disebutkan bahwa status tersangka Muhammad Aziz Wellang telah dihentikan sebagaimana terlampir dalam Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3) dengan nomor S.01/ BPPHLHK-IV.SWI/PPNS/02/2025, yang diterbitkan pada 14 Februari 2025.
SP3 tersebut ditandatangani Kepala Seksi Wilayah I, Sadikin, yang juga selaku penyidik pada Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Kalimantan.
Menurut kuasa hukum, kehadiran Aziz Wellang dalam kegiatan tersebut bersifat sosial dan non-formal dalam lingkup silaturahmi antar keluarga Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), dimana Aziz Wellang sebagai Wakil Bendahara Umum sekaligus Pengurus Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI).
"Sama sekali tidak ada terkait dengan tindak pidana atau kepentingan apa pun. Pemberitaan yang menyebut klien kami sebagai tersangka merupakan bentuk pencemaran nama baik, fitnah, serta pelanggaran asas praduga tak bersalah sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE dan KUHP. Dan ini jelas merugikan banyak orang tidak hanya klien kami, tetapi Bapak Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Bapak Menteri P2MI Abdul Kadir Karding serta keluarga besar KKSS," bunyi keterangannya.
Pihak Aziz Wellang juga menegaskan tidak mengenal dan tidak pernah berhubungan dengan Raja Juli Antoni sebelumnya dan baru bertemu saat acara tersebut.
"Segala langkah hukum telah disiapkan buat tegaknya rasa keadilan dan kepastian hukum terkait pemberitaan yang liar dan tidak bertanggungjawab yang pada akhirnya mengganggu situasi yang sudah kondusif saat ini," imbuhnya.
Penjelasan Menhut dan Menteri P2MI
Sebelumnya, Menhut Raja Juli Antoni dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding juga telah memberikan pernyataan dan penjelasan terkait dengan kemunculan foto viral mereka bermain domino tersebut.
Dalam keterangan resminya, Karding mengatakan, pertemuan terjadi pada Senin, 1 September 2025. "KKSS melakukan pertemuan, silaturahmi biasa dan rutin kami lakukan. Seluruh pengurus datang saat itu, di antaranya Andi Rukma Nurdin dan Andi Bohar (Wakil Ketua Umum KKSS), Azis Wellang (Wakil Bendahara Umum KKSS), M Fachri (Wasekjen KKSS), Riswan (Wakil Kepala Sekretariat KKSS), Abdul Rahman (Staf Sekretariat KKSS) dan Marwah (Staf Sekretariat KKSS)," katanya, Minggu, (7/9). Ia menjelaskan, dalam pertemuan KKSS juga biasa diisi dengan aktivitas bermain domino sebagai bagian dari budaya Sulawesi Selatan.