Harga Beras Masih Naik, Pemerintah Terlambat Lakukan Intervensi?

1 month ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah telah mengumumkan kenaikan produksi dan stok beras nasional. Namun, di lapangan, harga beras masih mengalami kenaikan yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Pengamat Pertanian Khudori menilai pemerintah terlambat melakukan intervensi meski sinyal kenaikan harga sudah muncul sejak awal tahun.

“Tugas pemerintah bukan sekadar menjamin ketersediaan stok. Negara juga wajib menjaga agar harga di tingkat konsumen tidak melampaui HET,” ujar Khudori kepada Republika.co.id, Selasa (15/7/2025).

Ia menjelaskan, filosofi keberadaan stok nasional adalah untuk menjaga daya beli masyarakat saat harga naik, melalui intervensi pasar. Menurutnya, fokus pemerintah selama ini lebih banyak pada penyerapan beras ketimbang stabilisasi harga.

Khudori mengapresiasi langkah Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog yang mulai menyalurkan bantuan pangan (banpang) kepada 18,27 juta keluarga penerima bantuan (KPB), masing-masing sebesar 20 kilogram. Selain itu, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga didorong dengan alokasi 1,3 juta ton beras untuk Juli–Desember 2025, menyasar wilayah disparitas harga tinggi seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi.

Namun, menurut Khudori, langkah tersebut sudah terlambat. “Alarm harga beras melampaui HET sudah berbunyi lama. Beras medium bahkan sudah tahunan dijual di atas HET,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, ketidakseimbangan kebijakan pemerintah juga terjadi sejak awal tahun. Dalam Rapat Koordinasi bersama Presiden pada akhir 2024, pemerintah memutuskan penyaluran banpang dan SPHP selama Januari–Februari 2025. Namun, implementasi di lapangan tidak maksimal. “Bantuan pangan belum sempat disalurkan saat itu, dan SPHP dihentikan awal Februari,” jelasnya.

Situasi ini diperparah oleh penumpukan stok beras Bulog hingga mencapai rekor tertinggi 3 juta ton. Namun, harga di pasar tetap melambung. “Buat apa stok besar kalau harga melampaui HET dan masyarakat kesulitan membeli beras terjangkau,” kata Khudori.

Ia menjelaskan, surplus beras Januari–Juni 2025 mencapai 3,2 juta ton dari total produksi 18,76 juta ton. Sebagian besar diserap Bulog, menyisakan sedikit stok bagi penggilingan dan pedagang. Akibatnya, pasokan di pasar terbatas, dan harga gabah melonjak. “Kalau harga bahan baku tinggi, otomatis beras dijual di atas HET,” ujarnya.

Menurut Khudori, penetrasi SPHP masih belum merata. Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan Bulog, yang memiliki jangkauan terbatas. Ia juga mendorong pemerintah menyesuaikan HET seiring kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah.

“Selama 2023 dan 2024, HPP gabah naik dan HET ikut disesuaikan. Namun pada 2025, HPP naik tanpa diikuti penyesuaian HET. Ini menciptakan ketidakseimbangan insentif di industri perberasan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan pemerintah memperketat mekanisme distribusi beras SPHP. Seluruh penyalur wajib mendaftar di aplikasi Klik SPHP dan menandatangani surat pernyataan kepatuhan terhadap petunjuk teknis (juknis).

“Kios yang melanggar akan diproses hukum sesuai UU Pangan, dengan ancaman denda maksimal Rp 2 miliar atau hukuman 4 tahun penjara,” ujar Rizal.

Ia menambahkan, pembatasan jumlah transaksi maksimal dua ton per outlet juga diterapkan. “Kalau stok masih ada, tidak boleh pesan lagi. Harus tinggal 10 persen baru bisa mengajukan kembali,” katanya.

Per 15 Juli 2025, realisasi penyaluran SPHP telah mencapai 214.025 kilogram. Penyaluran difokuskan di wilayah barometer inflasi dan non-sentra produksi. Harga SPHP dijaga sesuai HET zonasi: Zona 1 sebesar Rp 12.500 per kg, Zona 2 sebesar Rp 13.100 per kg, dan Zona 3 sebesar Rp 13.500 per kg.

Read Entire Article