
GENCARNYA operasi pasar oleh sejumlah instansi ternyata tidak berdampak pada harga beras di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tingginya harga gabah di tingkat petani, membuat harga beras melambung.
Pedagang beras di sejumlah Pasar Tradisional di Kabupaten Subang, Jawa Bara, mengeluhkan menurunnya pembelian beras oleh konsumen. Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
"Akibat harga beras naik, saat ini pembeli beras di pasar tradisional Subang menurun drastis hingga 50%," kata Ade, pedagang beras di Pasar Pamanukan, Subang, Rabu (13/8).
Menurut dia, naiknya harga beras membuat masyarakat membeli beras secara eceran atau ngeteng. Tidak beli per karung seperti sebelum naiknya harga beras yang terjadi sejak hampir dua pekan lalu.
Terkait pasokan, Ade menyebutkan sejauh ini pasokan beras masih normal. Hanya saja harganya naik mencapai Rp800 ribu per kwintal.
"Harga beras sudah naik kisaran Rp1.000-Rp1.500 per kilogram. Harga beras premium saat ini mencapai Rp15.500-Rp16.000 dari sebelumnya hanya Rp14.000. Untuk beras medium saat ini harganya tembus Rp13.000 mengalami kenaikan sekitar Rp1.000. Harga beras biasa atau beras kualitas rendah saat ini mencapai Rp12.000 per kilogram," tambahnya.
Para Pedagang beras berharap pemerintah bisa menurunkan harga gabah di tingkat petani agar bisa ditekan dan kembali normal.