
Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan komitmen kuatnya untuk menjadikan program Retret Laskar Pandu Satria sebagai prototipe nasional dalam pembentukan karakter generasi muda. Hal ini disampaikannya saat menutup kegiatan retret yang berlangsung selama 11 hari di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.
Menurut Herman Deru, program ini telah menunjukkan hasil konkret dalam membentuk kedisiplinan, kepemimpinan, serta jiwa solidaritas para peserta. Ia menilai, model pelatihan seperti ini adalah jawaban atas kebutuhan mendesak bangsa dalam menyiapkan generasi emas menuju 2045.
"Retret ini sudah terbukti membentuk anak-anak yang lebih berani, disiplin, dan peduli. Maka, jangan hanya berhenti sebagai program Sumsel, tapi harus kita bawa jadi gerakan nasional," kata Deru, Jumat (11/7).

Tak hanya menjadi ajang pelatihan, kegiatan ini telah memantik respons positif dari berbagai kalangan. Beberapa institusi pendidikan bahkan sudah mendaftarkan mahasiswanya untuk mengikuti gelombang retret berikutnya, sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam pengembangan karakter.
Herman Deru juga mengusulkan agar alumni retret diberi ruang lebih besar sebagai mentor atau fasilitator dalam kegiatan selanjutnya. Dengan cara ini, ia yakin akan terbangun ekosistem pembinaan karakter yang berkelanjutan dan semakin kuat.
"Perubahan sosial dimulai dari keteladanan. Alumni harus menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing," tambahnya.
Lebih jauh, Herman Deru memandang Laskar Pandu Satria sebagai gerakan kolektif pemuda yang merepresentasikan harapan masa depan Indonesia: kuat dalam solidaritas, tangguh dalam kepemimpinan, dan tajam dalam kepekaan sosial.

Ia juga menyuarakan harapan besar agar retret ini tidak hanya menjadi event tahunan, melainkan berkembang menjadi institusi nasional di bidang pendidikan karakter, lengkap dengan standar dan kurikulum tersendiri.
"Jangan biarkan satu pun anak muda tertinggal. Mari kita bangun Indonesia masa depan dari karakter pemudanya hari ini," tegasnya.
Dengan semangat kolaboratif dan visi jauh ke depan, Sumsel ingin menjadikan Laskar Pandu Satria bukan sekadar program lokal, melainkan simbol gerakan pembinaan pemuda berskala nasional.