Gajah Versus Banteng di Jateng, Jokowi akan Gerus Suara PDIP?

3 weeks ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bergabungnya Presiden RI ke-7 Joko Widodo ke dalam tubuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dianggap akan mempengaruhi peta politik nasional. PSI yang kini memiliki logo 'gajah' punya kesempatan luas untuk bersaing dengan parpol lain, terutama di Jawa Tengah. 

Sudah menjadi rahasia umum, Jawa Tengah selama ini menjadi lumbung suara dari PDIP, baik dalam pemilih presiden maupun legislatif. Saat Jokowi masih bergabung dengan PDIP, partai banteng itu selalu menang mutlak.  Pada 2019, PDIP meraih 26 kursi dari total 77 kursi DPR RI yang diperebutkan di Dapil Jawa Tengah. 

Namun dengan masuknya Jokowi ke PSI, lumbung suara atau pendukung mantan wali kota Solo itu berpeluang untuk ikut.  

Pengamat Politik Abdul Hakim, PSI tengah membidik provinsi ini sebagai kandang elektoral baru—dan kunci dari upaya itu adalah sosok Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

“Faktanya, Pak Jokowi punya ikatan emosional yang sangat kuat dengan warga Jawa Tengah. Itu bukan semata karena asal-usulnya dari Solo, tapi juga karena masyarakat Jawa Tengah merasakan langsung berkah ekonomi selama pemerintahan Jokowi," kata Abdul saat dihubungi Republika, Selasa (22/7/2025).

Ia mencontohkan pertumbuhan industri yang pesat di wilayah pesisir utara seperti Batang, Kendal, hingga Pemalang. Pabrik-pabrik baru bermunculan, menciptakan lapangan kerja dan mengubah lanskap ekonomi lokal. “Karakter masyarakat Jawa Tengah itu, kalau merasa dibantu nasibnya mereka cenderung akan loyal,” katanya.

Menurut Abdul, PSI sebelumnya sering dicap sebagai partai “gaya Jaksel”—yakni partai dengan citra elite urban, progresif secara gaya, tapi kurang menyentuh akar masyarakat. Namun, sejak mendapatkan dukungan terbuka dari Jokowi dan menunjuk putranya, Kaesang Pangarep, sebagai ketua umum, arah partai mulai bergeser.

“(PSI mulai) mendapatkan angin elektoral setelah didukung Pak Jokowi. Dan yang paling merespons antusias justru warga Jawa Tengah. Karena itu, Solo bukan hanya lokasi kongres, tapi simbol strategi politik baru PSI," katanya.

Baginya, pemilihan Solo Jawa Tengah sebagai titik mula rebranding PSI sangat strategis, serta mempertimbangkan basis sosio kultural dan emosional Jokowi di kota itu.

“Nah melihat dari fakta historis ini, saya kira PSI akan menjadi Jawa Tengah sebagai kandang 'Gajah'. Itu sih yang saya baca. Dan itu cocok karena selama ini PSI belum punya akar yang kuat secara regional. Dan dengan adanya Pak Jokowi, Jawa Tengah berpotensi menjadi basis massa mereka," katanya.

"Sosio kultural menurut saya itu frasa yang pas sekali. Jadi menempatkan Jawa Tengah sebagai basis massa PSI itu sesuai dengan watak sosio-kultural, psikologis masyarakat Jawa Tengah," katanya menambahkan.

Salah satu kekuatan strategi PSI, menurut Abdul, adalah kemampuannya menyesuaikan diri dengan kultur Jawa. Ia juga menilai PSI kini mengusung platform yang lebih membumi dan mudah dipahami masyarakat bawah.

“Mereka tidak malu-malu untuk mengusung Pak Jokowi. Kemudian anaknya menjadi ketua partai secara normatif dalam kerangka demokrasi barat. Itu mungkin terlihat kurang etis," katanya.

"Tetapi bagi masyarakat Jawa itu sesuatu yang sangat normal dan bisa diterima. Sudah menjadi praktik sehari-hari bahwa orang memprioritaskan keluarganya, percaya pada anggota keluarganya, hal-hal semacam itu," katanya menambahkan.

Tantangan dominasi PDIP

Langkah PSI, kata Abdul, juga bisa dibaca sebagai tantangan terhadap dominasi PDI Perjuangan (PDIP) di Jawa Tengah. Meski selama ini dikenal sebagai kandang banteng, menurutnya provinsi ini mengalami pergeseran demografis dan kultural yang signifikan, khususnya yang terjadi pada mayoritas pemilih.

Read Entire Article