





Di tengah krisis kemanusiaan yang kian memburuk, sejumlah warga Palestina, termasuk anak-anak, harus berdesak-desakan untuk mendapatkan sedikit makanan di dapur umum di kawasan Nuseirat, wilayah Gaza tengah, Senin (20/7/2025).
Blokade berkepanjangan yang diberlakukan oleh tentara Israel di jalur distribusi bantuan kemanusiaan membuat kondisi di Gaza kian mengerikan. Persediaan makanan semakin menipis, sementara akses terhadap bahan pokok dan air bersih menjadi semakin terbatas dan krisis kelaparan makin menjadi-jadi dimasyarakat Gaza.
Situasi ini menggugah solidaritas publik dunia. Ungkapan keprihatinan dan seruan bantuan membanjiri media sosial, khususnya dengan penggunaan tagar #GazaIsStarving. Di Instagram saja, tagar ini telah digunakan lebih dari 5.000 kali, menjadi simbol digital kepedulian global terhadap penderitaan rakyat Gaza.
Seruan ini bukan hanya bentuk empati, tetapi juga tekanan moral kepada komunitas internasional agar segera mengambil langkah konkret dalam membuka jalur bantuan kemanusiaan dan menghentikan penderitaan warga sipil yang tak berdaya. Gaza saat ini bukan hanya wilayah konflik, tetapi juga ladang krisis kemanusiaan yang mendesak dunia untuk bertindak.
