Evolusi Manchester City: Pep Guardiola, Haaland, dan Kedatangan Donnarumma

7 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Pep Guardiola selalu menjadi sosok yang sulit ditebak. Dua dekade berkarier sebagai pelatih, ia telah membentuk reputasi sebagai arsitek sepak bola modern yang penuh paradoks.

Di satu sisi, filosofi sepak bolanya sudah dibedah melalui berbagai buku dan analisis. Namun, di sisi lain, Guardiola tetap berhasil menjaga misteri, selalu membuat langkah yang mengejutkan.

Keputusannya mendatangkan Erling Haaland sempat diragukan, tetapi striker Norwegia itu justru menghancurkan rekor demi rekor di Premier League. Kini, giliran Gianluigi Donnarumma yang masuk ke proyek Guardiola di Manchester City.

Langkah ini kembali menimbulkan pertanyaan besar: apakah Guardiola sedang mengubah wajah City, dan ke mana arah evolusi tim ini akan berjalan?

Pep Guardiola dan Filosofi yang Sulit Dikotakkan

Guardiola bukanlah pelatih yang mudah ditebak. Ia bahkan menolak istilah "Tiki-Taka" yang melekat pada dirinya sejak era Barcelona, meski gaya itu identik dengan dominasinya.

Keputusannya sering bertolak belakang dengan ekspektasi publik. Ia pernah membangun tim penuh gelandang, namun justru meraih treble bersama empat bek tengah. Ia juga bermain tanpa striker klasik, lalu menghadirkan Haaland yang bertipe predator murni.

Paradoks inilah yang membuat Guardiola selalu relevan. Ia tak pernah terjebak dalam satu pola, dan seolah ingin menunjukkan bahwa sepak bola adalah ruang tanpa batas bagi inovasi.

Erling Haaland: Paradoks yang Berbuah Manis

Saat Manchester City merekrut Haaland, banyak yang skeptis. Striker Norwegia itu dianggap tidak cocok dengan gaya Guardiola yang menuntut penyerang ikut membangun permainan.

Analisis detail soal kelemahan Haaland, mulai dari sentuhan bola hingga keterlibatan dalam build-up, sempat mendominasi perdebatan. Namun City melihat hal yang lebih penting: insting mencetak gol luar biasa.

Hasilnya? Haaland menjadi pemain tercepat yang mencapai 50 gol di Premier League dan langsung meraih Sepatu Emas. Pep Guardiola kembali membuktikan instingnya lebih tajam daripada kalkulasi kritik.

Gianluigi Donnarumma: Haaland Versi Kiper

Kini, Donnarumma hadir dengan label serupa: seorang pemain dengan kekurangan yang terlalu dibesar-besarkan. Kritik soal distribusi bola dengan kakinya kerap jadi sorotan, meski ia adalah salah satu shot stopper terbaik dunia.

Karier Donnarumma sejak remaja sudah luar biasa. Debut di Milan pada usia 16 tahun, juara Euro 2020 bersama Italia, hingga meraih trofi Yashin. Namun, pencapaiannya sering dibayangi kontroversi kontrak dan ekspektasi tinggi.

Guardiola tampaknya melihat hal yang sama seperti pada Haaland. Bahwa talenta utama Donnarumma, yakni menyelamatkan gawang, jauh lebih penting daripada narasi soal kelemahannya.

Ekspektasi Baru di Manchester City

Manchester City selama ini identik dengan kiper yang piawai membangun serangan dari belakang. Dari Claudio Bravo hingga Ederson, peran "outfielder in gloves" menjadi standar baru.

Namun, melihat tren dua juara Liga Champions terakhir, Real Madrid bersama Courtois dan PSG bersama Donnarumma, Pep tampaknya sadar bahwa shot stopper superhuman masih tak tergantikan.

Dengan Donnarumma, City mungkin akan sedikit kehilangan kendali dalam penguasaan bola, tetapi justru lebih siap menghadapi transisi cepat. Sebuah evolusi yang bisa membuat City lebih berbahaya dalam skenario pertandingan berbeda.

Read Entire Article