Diet Yo-Yo Berisiko Terkena Penyakit Ginjal pada Penderita Diabetes Tipe 1

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
iStockiStock

Penderita diabetes tipe 1 yang sering mengalami kenaikan dan penurunan berat badan —juga dikenal sebagai diet yo-yo— mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.

Studi ini merupakan studi pertama yang mengonfirmasi hubungan antara siklus berat badan dan masalah kesehatan ginjal pada penderita diabetes tipe 1.

Diet yo-yo terjadi ketika seseorang berulang kali mengalami penurunan dan kenaikan berat badan selama bertahun-tahun. Hal ini ternyata umum terjadi—mempengaruhi hingga 35% pria dan 55% wanita.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pola ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung baik pada populasi umum maupun pada penderita diabetes tipe 2.

Kini, bukti baru menunjukkan bahwa bahaya yang sama juga berlaku bagi penderita diabetes tipe 1, terutama dalam hal kerusakan ginjal.

Studi ini dipimpin oleh Dr. Marion Camoin dan timnya di Centre Hospitalier Universitaire de Bordeaux di Prancis.

Mereka menggunakan data dari 1.432 penderita diabetes tipe 1 yang terdaftar dalam Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) dan tindak lanjutnya, studi Epidemiology of Diabetes Interventions and Complications (EDIC).

Mereka menganalisis data berat badan selama enam tahun untuk menentukan seberapa besar fluktuasi berat badan setiap peserta dari waktu ke waktu.

Untuk mengukur variabilitas berat badan, para peneliti menggunakan alat yang disebut 'variabilitas independen dari rata-rata' (VIM), yang menunjukkan seberapa besar fluktuasi berat badan seseorang di atas atau di bawah rata-rata mereka.

Mereka kemudian mengamati enam indikator penurunan fungsi ginjal, dengan fokus utama pada sesuatu yang disebut estimasi laju filtrasi glomerulus (eGFR).

Tes ini mengukur seberapa baik ginjal menyaring limbah dari darah dan merupakan penanda utama kesehatan ginjal.

Peserta dengan fluktuasi berat badan yang lebih tinggi mengalami penurunan eGFR sebesar 40% dari nilai awal mereka.

Orang-orang ini juga lebih mungkin mengalami albuminuria, suatu kondisi di mana protein bocor ke dalam urin dan seringkali merupakan tanda peringatan penyakit ginjal.

Studi ini juga menemukan tanda-tanda kerusakan ginjal yang serupa dengan menggunakan indikator lain.

Dr. Camoin menekankan bahwa peningkatan risiko terjadi terlepas dari IMT seseorang atau faktor risiko tradisional lainnya untuk penyakit ginjal.

Ini berarti bahwa bahkan orang yang tidak kelebihan berat badan pun dapat menghadapi risiko ginjal jika berat badan mereka sering berubah.

Para peneliti percaya bahwa ini adalah penemuan penting, terutama karena semakin banyak penderita diabetes tipe 1 yang kini berjuang melawan obesitas.

Alasan pasti mengapa diet yo-yo merusak ginjal masih belum sepenuhnya jelas.

Beberapa teori menunjukkan bahwa siklus berat badan memberi tekanan ekstra pada jantung dan pembuluh darah, yang dapat memengaruhi ginjal.

Pada penderita diabetes tipe 1, terapi insulin juga dapat berperan dengan mempersulit mempertahankan berat badan yang stabil.

Untuk mengurangi risiko, penulis studi merekomendasikan agar penderita diabetes tipe 1 yang sedang mencoba menurunkan berat badan sebaiknya berfokus pada pemeliharaan berat badan jangka panjang.

Mereka menyarankan bahwa menghindari perubahan berat badan yang cepat atau berulang dapat membantu melindungi ginjal dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa stabilitas berat badan—bukan hanya penurunan berat badan—penting bagi penderita kondisi kronis.

Itulah alasan lain mengapa kebiasaan makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan dukungan dari tenaga kesehatan profesional penting untuk kesejahteraan jangka panjang.

Read Entire Article