Deklarasi Meratus Tolak Taman Nasional Meratus

14 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Deklarasi Meratus Tolak Taman Nasional Meratus (MI/Denny Susanto)

Rencana pemerintah menjadikan kawasan Pegunungan Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi Taman Nasional mendapat penolakan masyarakat adat dan organisasi sipil di wilayah tersebut. Lebih separuh dari 119.779 hektare yang diusulkan menjadi Taman Nasional merupakan wilayah adat suku dayak Meratus di lima kabupaten.

Penolakan ini terungkap dalam Diskusi Publik bertema Taman Nasional Meratus untuk Siapa? yang dihadiri perwakilan masyarakat adat dari seluruh wilayah Kalsel, mahasiswa dan pegiat lingkungan, Rabu (13/8). Penolakan ini tertuang dalam pernyataan bersama yang disebut Deklarasi Meratus.

Deklarasi Meratus Tolak Taman Nasional MeratusKetua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalsel, Rubi, menegaskan masyarakat adat yang tersebar di delapan kabupaten Kalsel menolak penetapan kawasan Meratus menjadi Taman Nasional. "Taman nasional justru akan mengancam keberadaan masyarakat adat yang sudah ada jauh sebelum Indonesia itu sendiri. Sejauh ini masyarakat adat dengan kearifan lokalnya mampu melindungi kawasan hutan dan yang terjadi di banyak lokasi taman nasional, masyarakat adat jadi terusir," tegasnya. 

Sebelumnya Pemprov Kalsel melalui Dinas Kehutanan Provinsi mengusulkan Taman Nasional Meratus ke Kementrian Kehutanan RI. Wilayah usulan Taman Nasional Meratus ini seluas 119.779 hektare, berada dalam kawasan Hutan Lindung  lima kabupaten meliputi Kabupaten Balangan (10.539 Ha), Banjar (6.911 Ha), Hulu Sungai Selatan (4.961 Ha), Huluu Sungai Tengah (28.389 Ha)
dan Kotabaru (68.979 Ha). 

"Usulan Taman Nasioanal Meratus ini sebesar 52,84% berada di wilayah adat. Dengan lebih dari separuh Kawasan konservasi yang diusulkan di wilayah adat, maka secara tidak langsung usulan Taman Nasional Meratus ini adalah proyek perampasan ruang hidup Masyarakat adat di Kalimantan Selatan," Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel, Raden Rafiq Wibisono.

Dikatakan Raden, usulan Taman Nasional ini tanpa melibatkan masyarakat adat. Walhi melihat Taman Nasional dapat mengancam atau membuat masyarakat adat terusir, seperti banyak terjadi pada Taman Nasional lainnya. Ada indikasi ekspansi korporasi alasan investasi yang ingin eksploitasi kawasan Meratus. 

"Kita tahu pegunungan Meratus sangat kaya sumner daya alam. Ada indikasi Taman Nasional ditunggangi kepentingan untuk menguasai atau eksploitasi SDA Meratus," kata Raden.

Sementara Uli Artha Siagian dari Walhi Nasional mengatakan yang terjadi di Kalsel tidak terlepas dari kepentingan bisnis dan politik yang didalangi penguasa di Jakarta. "Fakta di lapangan, masya adat sudah tersingkirkan melalui penetapan kawasan hutan atau eksploitasi SDA yang dibenarkan lewat peraturan perundangan," ujarnya. 

Kawasan Pegunungan Meratus landskapnya saat ini sudah dirusak adanya aktivitas tambang maupun ekspansi perkebunan. Diskusi publik terkait usulan Taman Nasional ini juga menghadirkan narasumber tokoh masyarakat dayak meratus, Anang Suriani dan akademisi Universitas Lambung Mangkurat, Netty Herawaty.

Pada bagian lain, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fatimatuzahra mengatakan Taman Nasional Meratus baru berupa usulan ke Kementerian Kehutanan. "Sampai hari ini belum ada respon kelanjutannya. Jika memang ada penolakan masyarakat maka akan menjadi pertimbangan untuk dikeluarkan dari lokasi yang diusulkan," ungkapnya. (H-1)

Read Entire Article