Liputan6.com, Jakarta Damon Koeswoyo merilis album instrumental Missa Solemnis yang proses kreatifnya membentang sejak 2018. Album ini bukti dedikasi dan perjalanan panjang Damon Koeswoyo melahirkan karya yang jujur dan mendalam.
Missa Solemnis yang dapat diartikan semua yang berasal dari hati, merupakan persembahan tulus Damon Koeswoyo untuk pencinta musik. Ia berharap album ini dapat dinikmati berbagai kalangan, khususnya mereka yang mengapresiasi keindahan musik instrumental.
Missa Solemnis berisi sembilan lagu. Di setiap trek, Damon Koeswoyo mengajak pendengar mengarungi samudra emosi yang luas dengan rangkaian melodi bervariasi, seolah menjadi penghargaan agung terhadap berbagai warna kehidupan.
Di antara sembilan komposisi yang ada, beberapa trek memiliki makna personal bagi Damon Koeswoyo. Salah satunya "Mama," komposisi indah yang membawa pendengar pada kenangan akan ibu.
After Midnight
Album ini ditutup dengan penghormatan untuk sang ayah, Tonny Koeswoyo. Damon Koeswoyo mengaransemen ulang lagu "Andaikan Kau Datang," yang dibawakan dalam format instrumental.
Salah satu kejutan menarik dalam album ini hadir pada lagu "After Midnight." Pada trek itu Damon Koeswoyo berbagi porsi dengan putranya sendiri, Ravka Koeswoyo, yang juga seorang gitaris muda berbakat.
Proyek musik ini jadi ajang kolaborasi hangat antara Damon Koeswoyo dengan sejumlah musisi ternama Tanah Air yakni Pay Burman, Eet Sjahranie, Maully Gagola, Gorga Pasaribu, M. Rizal Adnani, Vinky Farrell, hingga Borez Farid.
Percayakan Ke Indra Qadarsih
Untuk proses mixing dan mastering, Damon Koeswoyo mempercayakan kepada Indra Qadarsih. Indra Qadarsih memastikan tiap detail suara serta setiap petikan gitar dan harmoni dapat terdengar jernih sekaligus beresonansi secara maksimal.
Keseriusan Damon Koeswoyo dalam menggarap Missa Solemnis tidak hanya berhenti pada aransemen musik. Ia juga memperhatikan aspek visual dengan sentuhan karya seni dari illustrator muda, Tubagus Aland.
Karya Yang Sangat Personal
Meski Missa Solemnis karya yang sangat personal dan digarap dengan idealisme tinggi, Damon Koeswoyo membumi soal ekspektasinya untuk penerimaan pasar. Ia mengaku akan terus berkarya sesuai gerakan hatinya.
"Ya, album ini saya buat dari hati dan menyadari bahwa album ini tak akan dapat memuaskan seluruh penikmat musik. Namun saya tahu masih banyak orang yang menyukai jenis musik ini, dan saya akan terus berkarya sesuai dengan gerakan hati saya," ucap Damon Koeswoyo.