
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menegaskan komitmennya untuk mendukung program-program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto, menjelaskan, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur sepanjang Januari hingga Juni 2025. Penyaluran ini menyasar pelaku UMKM, khususnya para supplier MBG yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dukungan BRI terhadap program pemerintah pertama mengenai KUR periode Januari sampai Juni 2025 menyalurkan KUR senilai Rp 83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur menyasar UMKM supplier MBG di seluruh Indonesia,” jelas Agus dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (31/7).
Tak hanya KUR, BRI juga mengambil bagian dalam program pembangunan 3 juta rumah. Melalui penyaluran kredit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), bank pelat merah ini telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 13,35 triliun kepada 97.878 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Nilai itu tumbuh 19,51 persen secara tahunan.
Agus menambahkan, BRI juga berkomitmen mendukung program terbaru pemerintah yaitu Kopdes Merah Putih, yang resmi diluncurkan pada 21 Juli 2025.

“Terbaru program Kopdes Merah Putih, BRI berkomitmen mendukung program tersebut yang baru diluncurkan 21 Juli 2025,” kata dia.
Dari sisi kinerja, BRI mencatat laba bersih sebesar Rp 26,5 triliun pada semester I-2025. Meski tergolong besar, angka ini mengalami penurunan 11,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 29,89 triliun.
Pendapatan bunga tumbuh 2,6 persen year on year (yoy) menjadi Rp 102,37 triliun, namun beban bunga juga meningkat 2,07 persen menjadi Rp 29,10 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih hanya tumbuh tipis 2,8 persen ke Rp 73,27 triliun.
Net Interest Margin (NIM) BRI pun mengalami penurunan, dari sebelumnya 6,81 persen menjadi 6,58 persen. Hal ini mencerminkan adanya tekanan terhadap efisiensi margin bank.
Di tengah berbagai tantangan, BRI tetap menunjukkan peran aktif dalam pembiayaan nasional. Penyaluran kredit sepanjang semester I-2025 tercatat sebesar Rp 1.416,62 triliun, tumbuh 5,97 persen (yoy).
Porsi terbesar masih didominasi kredit UMKM yang mencapai Rp 1.137,84 triliun, setara 80,32 persen dari total portofolio pembiayaan BRI.
Dari sisi kualitas aset, BRI berhasil mencatat perbaikan. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun menjadi 3,23 persen, sementara NPL net juga turun menjadi 0,99 persen per akhir Juni 2025.